Viral Video Pasukan Ukraina Diduga Eksekusi Massal Tawanan Rusia, Kiev Janji Investigasi
Krisis rusia ukraina | 21 November 2022, 03:00 WIBKIEV, KOMPAS.TV - Otoritas Ukraina mengaku akan menyelidiki kasus dugaan eksekusi massal terhadap tawanan Rusia oleh pasukan Ukraina yang videonya viral belakangan ini.
Kasus tersebut mencuat usai potongan video yang menujukkan kejadian sebelum dan sesudah eksekusi tawanan Rusia di sebuah tempat di Ukraina, viral di media sosial.
Moskow pun menuduh pasukan Ukraina "mengeksekusi" serdadunya yang telah menyerah. Otoritas Rusia sendiri telah mengumumkan investigasi mulai Jumat (18/11/2022) lalu.
Wakil perdana menteri Ukraina di bidang aksesi Uni Eropa, Olga Stefanishyna, mengatakan pihaknya akan menginvestigasi dugaan itu. Ia pun menyebut fakta rekaman itu kemungkinan tidak sesuai dengan klaim Moskow.
"Tentu saja otoritas Ukraina akan menginvestigasi video ini," kata Stefanishyna di sela sebuah forum keamanan internasional di Halifax, Nova Scotia, Kanada, Sabtu (19/11), sebagaimana dikutip Associated Press.
Baca Juga: Kremlin Tuduh Ukraina Eksekusi Mati Lebih dari 10 Tahanan Perang Rusia: Ini Biasa Mereka Lakukan
Lebih lanjut, Stefanishyna mengaku pasukan Ukraina "tidak berkepentingan" mengeksekusi siapa pun. Ia mengeklaim pasukan Ukraina diperintah untuk membawa "tawanan perang sebanyak mungkin" untuk pertukaran tawanan.
Perwira dan media Rusia mengeklaim video dugaan eksekusi itu terjadi di Desa Makiivka, Oblast (daerah setingkat provinsi) Luhansk, timur Ukraina. Hingga berita ini diturunkan, belum jelas persisnya tempat video itu diambil.
Video itu menunjukkan sekitar sepuluh orang berseragam militer lengkap bertiarap di tanah. Orang-orang yang tiarap itu sebagian mengenakan pita merah, tanda yang terkadang dipakai pasukan Rusia atau kombatan pro-Rusia di Ukraina.
Video itu direkam oleh seseorang yang tidak terlihat kamera. Sejumlah pria berseragam militer turut terekam memberi perintah kepada orang-orang yang diduga sebagai pasukan Rusia yang menyerah.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Associated Press