Pemilu Malaysia, Anwar Ibrahim dan Mahathir Mohamad Bersaing dengan PM Ismail Sabri Yaakob
Kompas dunia | 19 November 2022, 11:13 WIBKUALA LUMPUR, KOMPAS.TV - Malaysia menggelar pemilihan umum pada Sabtu (19/11/2022), setelah setahun instabilitas politik di negara itu.
Pemimpin oposisi, Anwar Ibrahim dan dan mantan Perdana Menteri (PM) Mahathir Mohamad, akan bersaing dengan PM Ismail Sabri Yaakob untuk membentuk pemerintahan baru.
Saat pemilu empat tahun lalu, korupsi menjadi isu utama. Sejak itu, tiga perdana menteri telah memerintah Malaysia.
Kini isu ekonomi dan meningkatnya biaya hidup, berkemungkinan akan menjadi medan pertempuran utama.
Baca Juga: Malaysia Bersikap Keras, Desak ASEAN Kedepankan Konsensus 5 Poin saat Berurusan dengan Myanmar
Sementara itu, perubahan iklim berpotensi menjadi pengganggu setelah hujan deras berminggu-minggu di Malaysia yang menghambat kampanye untuk pemilu di separuh negara.
Hujan deras diperkirakan akan terjadi pada hari pemungutan suara dan dapat mengurangi jumlah pemilih.
Tetapi para pejabat menegaskan pemilihan akan tetap berlangsung, hujan atau cerah.
PM Ismail Sabri Yaakob, yang baru berkuasa tahun lalu, bertekad memenangi mandat yang lebih kuat, meski masyarakat marah terhadap cara pemerintahannya menangani pandemi.
Barisan Nasional, koalisi partai politik sayap kanan yang beranggotakan partai dominan Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) yang mendukung sang PM, telah berjanji akan memprioritaskan stabilitas ekonomi.
“Kami tak ingin mundur ke belakang,” ujar anggota senior UMNO, Isham Jalil, kepada CNN.
“Secepatnya kami ingin fokus pada stabilitas ekonomi, juga mengembangkan ekonomi untuk menangani pengangguran setelah pandemi. Ada banyak pekerjaan yang harus diselesaikan,” tambahnya.
Namun jajak pendapat memperlihatkan dukungan besar bagi tokoh oposisi Anwar Ibrahim dan koalisinya, Pakatan Harapan.
Para pengamat memprediksi koalisi partai tengah kiri dan tengah kanan akan menunjukkan kekuatannya.
Sementara itu, Mahathir Mohamad yang sudah berusia 97 tahun, dan baru saja dirawat karena kondisi jantungnya, juga kembali berusaha untuk terpilih.
Mahathir diasingkan oleh partainya sendiri, UMNO, dua tahun lalu saat kembali jadi PM Malaysia untuk kedua kalinya pada 2018.
Baca Juga: Kantor Twitter Tutup sampai Hari Senin usai Staf Mundur Ramai-Ramai
Ia diyakini akan berusaha memperebutkan posisi bersama aliansi etnis Malaysia yang baru dibentuk, Gerakan Tanah Air.
Ia juga diperkirakan akan bisa memenangi kursi dengan dukungan kuat dari warga lokal.
Namun, pengamat mengatakan akan sulit baginya untuk bisa kembali menjadi perdana menteri.
Secara keseluruhan, nyaris 1.000 kandidat akan memperebutkan 222 kursi di Parlemen Malaysia.
Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : CNN