> >

Mencontoh Deklarasi KTT G20 soal Perang Rusia-Ukraina, Para Menteri di KTT APEC Hasilkan Ini

Kompas dunia | 18 November 2022, 23:05 WIB
Para menteri forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik APEC mengeluarkan pernyataan bersama hari Jumat (18/11/2022). Deklarasi bersama para menteri APEC yang mencontoh G20 soal Ukraina itu terwujud usai tahun yang mengecewakan bagi Thailand. (Sumber: The Nation )

BANGKOK, KOMPAS.TV - Para menteri forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik APEC mengeluarkan pernyataan bersama pada Jumat (18/11/2022) yang menolak agresi Rusia di Ukraina, membuka jalan bagi komunike serupa saat pertemuan para pemimpin dan kepala negara di hari Sabtu (19/11/2022).

Seperti laporan Nikkei Asia, Jumat, (18/11/2022), pernyataan yang dirilis oleh 21 negara anggota -- termasuk AS dan China serta Rusia -- mengatakan ada "diskusi" tentang masalah Ukraina dan para peserta "menegaskan kembali" posisi masing-masing yang diungkapkan di tempat lain, seperti di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Sebagian besar anggota mengutuk keras perang di Ukraina dan menekankan hal itu menyebabkan penderitaan manusia yang luar biasa dan memperburuk kerapuhan yang ada dalam ekonomi global seperti menghambat pertumbuhan, meningkatkan inflasi, mengganggu rantai pasokan, meningkatkan kerawanan energi dan pangan, dan meningkatkan risiko stabilitas keuangan," pernyataan itu berbunyi.

Menggemakan pernyataan serupa yang muncul dari KTT H20 minggu ini di Bali Indonesia, pernyataan itu juga menyebut, "Ada pandangan lain dan penilaian berbeda terhadap situasi dan sanksi."

Para diplomat Thailand jelas merasa lega karena momen saat mereka mejadi tuan rumah tidak ditandai oleh kurangnya konsensus, karena masalah ekonomi menjadi mangsa keadaan geopolitik yang luar biasa.

Pertemuan menteri sebelumnya yang dimulai sejak bulan Mei tidak menghasilkan satu pun pernyataan bersama, meredupkan harapan untuk acara utama.

Namun, deklarasi para pemimpin G20 menciptakan terobosan bagi negosiator APEC, menyediakan template untuk pernyataan bersama yang mencerminkan hasil dari diskusi tertutup.

"Kami menyaksikan momentum yang sangat baik dari proses KTT G20, dan itu membuat kami berada di jalur yang kurang lebih sama dalam mengungkapkan pernyataan bersama," kata Cherdchai Chaivaivid, direktur jenderal APEC di Kementerian Luar Negeri Thailand.

Baca Juga: Meski Jadi Sasaran Kecaman, Rusia Malah Puji Deklarasi Pemimpin G20

Cherdchai juga memuji Menteri Luar Negeri Thailand Don Pramudwinai, yang menurutnya mendorong pembicaraan, dan delegasi dari 21 negara.

"Saya merasakan rasa kepemilikan di antara ekonomi APEC selama proses ini. Ada tekad di antara para pejabat senior untuk memastikan ini akan menjadi salah satu pernyataan menteri terpenting yang pernah dibuat sejak awal APEC pada tahun 1989," kata Cherdchai.

Thailand tidak dapat menghasilkan komunike bersama dari pertemuan tingkat menteri sebelumnya, karena para anggotanya, termasuk AS dan Jepang, mendorong penghentian invasi Rusia ke Ukraina.

Meskipun beberapa anggota menelusuri kelesuan ekonomi global akibat inflasi dan kerawanan pangan dan energi hingga awal perang, banyak negara ragu untuk memolitisasi agenda perdagangan dan investasi forum tersebut.

Di depan itu, pernyataan menteri APEC mengatakan, "Kami menegaskan kembali tekad kami untuk menciptakan lingkungan perdagangan dan investasi yang bebas, terbuka, adil, tidak diskriminatif, transparan, inklusif dan dapat diprediksi."

Bagian ini tampaknya mengisyaratkan kekhawatiran tentang pemaksaan ekonomi China, tanpa menyebutkannya secara eksplisit.

Presiden China Xi Jinping, pada bagiannya, pada Jumat mendesak para peserta forum untuk membangun perdamaian dan stabilitas Asia-Pasifik, menurut kantor berita Xinhua.

Xi Jinping menyerukan untuk menegakkan peran APEC sebagai saluran utama dalam kerja sama regional, lapor agensi tersebut.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Nikkei Asia


TERBARU