> >

NATO Akui Rudal yang Meledak di Polandia dari Ukraina, tetapi Salahkan Rusia

Krisis rusia ukraina | 16 November 2022, 22:56 WIB
Ilustrasi. Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg berbicara selama konferensi pers setelah pertemuan para menteri pertahanan NATO di markas NATO di Brussel, Belgia, 13 Oktober 2022. Jens Stoltenberg mengakui bahwa, berdasarkan analisis preliminer, rudal yang meledak di Desa Przewodow, dekat perbatasan tenggara Polandia, berasal dari Ukraina. Namun, Stoltenberg menegaskan, Rusialah yang bersalah atas insiden ini. (Sumber: AP Photo/Olivier Matthys)

BRUSSEL, KOMPAS.TV - Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengakui bahwa berdasarkan analisis preliminer, rudal yang meledak di Desa Przewodow, dekat perbatasan tenggara Polandia, berasal dari Ukraina. Namun, Stoltenberg menegaskan, Rusialah yang bersalah atas insiden ini.

Hal tersebut disampaikan Stoltenberg usai menggelar rapat darurat NATO tingkat duta besar pada Rabu (16/11/2022). 

"Analisis preliminer kami menunjukkan bahwa insiden tersebut kemungkinan disebabkan oleh rudal pertahanan udara Ukraina yang ditembakkan untuk melindungi wilayah Ukraina dari rudal jelajah Rusia. Namun, biar saya perjelas dulu: ini bukan salah Ukraina," kata Stoltenberg dikutip TASS.

"Rusia bertanggung jawab penuh karena ia terus melanjutkan (serangan) ilegalnya atas Ukraina," lanjutnya.

Baca Juga: Polandia Kena Serangan Rudal, Jerman Tawarkan Bantuan Patroli Udara

Stoltenberg menambahkan, NATO akan terus mendukung hak mempertahankan diri Ukraina kendati satu rudalnya sempat nyasar ke salah satu negara anggota.

Lebih lanjut, Stoltenberg menegaskan insiden rudal di daerah perbatasan Polandia ini terindikasi bukan serangan ke salah satu negara NATO. Serangan ke salah satu anggota NATO sendiri dapat mengaktifkan Artikel 5 yang memicu perang besar.

Di lain pihak, Presiden Polandia Andrzej Duda pun mengakui bahwa tidak ada bukti rudal yang nyasar ke negaranya diluncurkan Rusia. Bukti awal menunjukkan rudal itu ditembakkan militer Ukraina.

"Kemungkinan besar, itu adalah roket S-300 yang dibuat di Rusia pada 1970-an. Jadi pertanyaan selanjutnya adalah: siapa yang meluncurkannya? Dan sejauh ini kami tidak punya bukti bahwa roket itu mungkin diluncurkan oleh Rusia," kata Duda.

"Kemungkinan besar, itu diluncurkan oleh sistem pertahanan udara Ukraina untuk melindungi wilayah Ukraina," lanjutnya.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : TASS


TERBARU