> >

Pertemuan Biden dan Xi Jinping: AS dan China Berbeda Soal Taiwan, Tapi Berusaha Kelola Perbedaan

Kompas dunia | 15 November 2022, 05:11 WIB
Presiden China Xi Jinping (kiri) dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden (kanan) berjabat tangan dalam pertemuan mereka di sela-sela KTT G20 di Bali, Indonesia, Senin (14/11/2022). (Sumber: The Associated Press)

Xi meminta Biden untuk memetakan jalan yang benar dan meningkatkan hubungan antara China dan AS. Dia mengatakan keinginan tentang adanya pertukaran pandangan yang jujur dan mendalam antara AS dan China.


Selain itu, dalam forum ini Biden mengatakan dia dan Xi juga membahas agresi Rusia terhadap Ukraina dan menegaskan kembali keyakinan bersama bahwa penggunaan atau bahkan ancaman senjata nuklir sama sekali tidak dapat diterima. Pernyataan ini merujuk pada ancaman terselubung Moskow untuk menggunakan senjata atom, karena invasi hampir sembilan bulan ke Ukraina telah tersendat.

Selama ini, pejabat China menahan diri untuk mengkritik perang Rusia. Di sisi lain, Beijing juga menghindari dukungan langsung kepada Rusia, seperti memasok senjata.

Baca Juga: Momen Bersejarah Xi Jinping Bertemu Joe Biden di Bali Jelang KTT G20

Sedangkan mengenai masalah lainnya yang menyangkut hubungan kedua negara, Gedung Putih mengatakan Biden dan Xi telah setuju untuk memberdayakan pejabat senior untuk bekerja di beberapa bidang kerja sama potensial, seperti masalah perubahan iklim, menjaga stabilitas keuangan, kesehatan, dan pasokan pangan global. 

China dan AS tercatat sebagai pencemar iklim terburuk di dunia, dan kontak iklim di antara kedua negara dipandang penting untuk mencegah terjadinya perubahan iklim yang paling mengerikan. Kedua pemimpin setuju untuk menunjuk Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken untuk melakukan kunjungan ke Beijing dan melanjutkan diskusi tentang masalah perubahan iklim.

Sebelumnya, hubungan antara kedua negara itu sempat tegang karena adanya perbedaan pandang tentang masalah ekonomi, perdagangan, hak asasi manusia dan keamanan.

Sebagai presiden, Biden telah berulang kali mengkritik China atas pelanggaran hak asasi manusia terhadap etnis minoritas Uyghur dan etnis minoritas lainnya. Biden juga pernah mengkritik China atas tindakan keras terhadap aktivis demokrasi di Hong Kong, praktik perdagangan paksa, provokasi militer terhadap Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri, dan perbedaan pendapat tentang Rusia dan Ukraina.

Baca Juga: Joe Biden Ketemu Xi Jinping Hari Ini, Akankah Jadi Akhir 'Kesalahpahaman Kecil'?

Gedung Putih mengatakan, Biden juga secara khusus menyebutkan tentang adanya kekhawatiran AS mengenai tindakan China di Xinjiang, Tibet, dan Hong Kong, serta penahanan warga Amerika yang dianggapnya tidak sah.


Meskipun tidak ada terobosan yang terlalu signifikan, namun pertemuan antara Biden dan Xi telah membawa keuntungan yang telah lama dicari oleh masing-masing pihak. Selain kecaman bersama atas ancaman nuklir Rusia, Biden tampaknya juga telah mengamankan inisiatif untuk memulai kembali kerja sama tingkat rendah dengan China untuk menghadapi berbagai tantangan global bersama. 

Penulis : Tussie Ayu Editor : Iman-Firdaus

Sumber : The Associated Press


TERBARU