> >

ASEAN dan Amerika Serikat Sepakat Kemitraan Strategis, Biden Janji akan Bekerja Sama Jauh Lebih Erat

Kompas dunia | 13 November 2022, 02:05 WIB
Presiden Joe Biden berjanji Amerika Serikat akan bekerja sama dengan ASEAN, koalisi penting yang strategis dari negara-negara Asia Tenggara. (Sumber: AP Photo/Vincent Thian)

Baca Juga: Sekjen PBB Sebut ASEAN sebagai Jembatan Kerenggangan Amerika Serikat dan China

Presiden Joe Biden berjanji Amerika Serikat akan bekerja sama dengan ASEAN, koalisi penting yang strategis dari negara-negara Asia Tenggara. (Sumber: Sekretariat Kabinet RI)

Kunjungan Biden ke Kamboja, kedua kalinya oleh seorang presiden AS, melanjutkan dorongan pemerintahannya untuk menunjukkan investasinya di Pasifik selatan, yang disorot awal tahun ini ketika Gedung Putih menjadi tuan rumah KTT ASEAN di Washington.

Biden juga menunjuk salah satu pembantu seniornya, Yohannes Abraham, sebagai utusan resmi untuk ASEAN, cara lain yang digarisbawahi oleh Gedung Putih atas komitmen tersebut.

ASEAN tahun ini mengangkat AS ke status "kemitraan strategis komprehensif", peningkatan hubungan mereka yang sebagian besar bersifat simbolis, tetapi menempatkan Washington pada tingkat yang sama dengan China, yang mendapat status tersebut tahun lalu.

Biden tiba pada hari Sabtu di Phnom Penh dan membuka kegiatan dengan bertemu dengan PM Kamboja Hun Sen selaku tuan rumah KTT ASEAN.

Biden juga berpartisipasi dalam foto keluarga tradisional dengan para pemimpin Asia Tenggara, yang perlu dilakukan ulang karena Biden terlalu sibuk berjabat tangan dengan kepala negara lainnya, dan kemudian, akan menghadiri jamuan makan malam yang diselenggarakan oleh pertemuan puncak paralel di Kamboja yang berfokus pada Asia Timur.

Topik lain yang menjadi fokus Biden adalah Myanmar, di mana junta militer menggulingkan pemerintah yang berkuasa pada Februari 2021 dan menangkap pemimpinnya yang terpilih secara demokratis, Aung San Suu Kyi.

Baca Juga: Indonesia Jadi Ketua ASEAN 2023, Siap Lanjutkan Isu Prioritas G20, Ada Transformasi Digital

Presiden Joko Widodo saat diwawancara media internasional di KTT ASEAN di Kamboja, November 2022. (Sumber: AP Photo/Anupam Nath)

Saat bertemu dengan Hun Sen, Biden menekankan bahwa AS berkomitmen untuk mengembalikan demokrasi di Myanmar, yang terus mengarah ke bentuk pemerintahan demokratis sebelum kudeta.

Biden juga mengangkat masalah hak asasi manusia di Kamboja. Dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan dengan Hun Sen, Gedung Putih mengatakan Biden mendesak Hun Sen, penguasa otoriter di negara yang demokratis, untuk "membuka kembali ruang sipil dan politik" sebelum pemilu 2023.

Biden, menurut Gedung Putih, juga mendorong Hun Sen untuk membebaskan aktivis termasuk Theary Seng, seorang pengacara Kamboja-Amerika yang dihukum karena dianggap berkhianat di masa jabatan Hun Sen sebelumnya.

Gedung Putih mengatakan Biden juga menyuarakan keprihatinan tentang aktivitas di Pangkalan Angkatan Laut Ream, yang perluasannya digambarkan pejabat Kamboja sebagai upaya kolaboratif antara Kamboja dan China.

Pada KTT AS-ASEAN, ada kursi kosong yang harusnya diduduki Myanmar, namun para pemimpinnya dilarang berpartisipasi dalam pertemuan resmi ASEAN.

Biden akan berpartisipasi dalam sesi KTT Asia Timur pada hari Minggu, termasuk pertemuan tiga arah dengan para pemimpin Korea Selatan dan Jepang, sebelum berangkat ke KTT G20 di Bali.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Associated Press


TERBARU