> >

Xi Jinping Perintahkan Tentara China Bersiap Perang, Ini Alasannya

Kompas dunia | 10 November 2022, 10:13 WIB
Presiden China Xi Jinping saat mengunjungi Pusat Komando di Komisi Militer Pusat, Selasa (8/11/2022). (Sumber: Xinhua/Li Gang)

BEIJING, KOMPAS.TV - Presiden China, Xi Jinping memerintahkan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) untuk bersiap perang.

Xi Jinping menegaskan para tentara harus memfokuskan semua energinya untuk bertempur.

Pernyataan Xi Jinping itu muncul setelah fotonya yang memakai seragam militernya pada saat mendatangi pusat komando tampil menonjol di halaman depan People’s Daily pada Rabu (9/11/2022).

Xi mengungkapkan tentara China harus secara komprehensif memperkuat pelatihan militer dalam persiapan perang, setelah memperingatkan pada kongres partai baru-baru ini tentang baai berbahaya di cakrawala.

Baca Juga: Rekor 10 Kereta Cepat Paling Kencang di Dunia, Cina Tak Kalah Jauh dari Jepang

“Fokus semua energi Anda untuk pertempuran, bekerja keras untuk pertempuran dan meningkatkan kemampuan untuk perang,” ujarnya lewat corong Partai Komunis China dikutip dari The Guardian.

Xi juga menambahkan tentara China juga harus dengan tegas membela kedaulatan nasional dan keamanan nasional

 

Hal itu disebabkan karena situasi keamanan yang tak stabil dan tak pasti.

Sebenarnya pernyataan Xi agar tentara China siap perang ini bukan yang pertama kali.

Ia sempat mengungkapkan hal yang sama pada 2013, ketika baru menjabat sebagai Presiden, dan juga pada 2017.

Namun menurut analis politik Xi Jinping telah meningkatkan kekuatan pernyataannya saat ini.

“Ia mengirimkan pesan kepada Amerika Serikat dan Taiwan,” kata Willy Lam, tokoh senior pada Yayasan Jamestown, yang berbasis di Washington.

Baca Juga: Putin-Zelenskyy Masih Pikir-Pikir, Biden-Xi Jinping Hadir di KTT G20 Bali

Menurutnya, meski kekuatan militer China belum bisa disandingkan dengan AS, keputusan Xi tak selalu berdasarkan kalkulasi yang rasional.

Xi membuat serangan terselubung terhadap dukungan AS yang semakin eksplisit untuk Taiwan di kongres Partai Komunis ke-20 bulan lalu.

Ia menyalahkan campur tangan asing karena memperburuk ketegangan.

Xi melihat merebut Taiwan sebagai bagian penting dari warisannya dan mengatakan dalam pidato pembukaannya di kongres, bahwa ia tak akan pernah berjanji meninggalkan penggunaan kekuatan.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : The Guardian


TERBARU