Kabar Mundurnya Rusia dari Kherson Dicurigai sebagai Tipuan untuk Jebak Pasukan Ukraina
Krisis rusia ukraina | 7 November 2022, 14:15 WIBKHERSON, KOMPAS.TV - Rusia disebut menciptakan tipuan dengan kabar mundurnya mereka dari kota pelabuhan Ukraina, Kherson.
Juru bicara militer Ukraina, Natalia Humeniuk, mengungkapkan tipuan itu digunakan untuk menjebak pasukan Ukraina.
Menurutnya, begitu pasukan Ukraina masuk Kherson, tentara Rusia akan melakukan serangan terhadap mereka.
“Tentara Rusia mencoba dengan keras meyakinkan semua orang bahwa mereka telah mundur, tetapi di saat yang sama mereka memperlihatkan bukti tetap bertahan,” kata Humeniuk, Sabtu (5/11/2022), dikutip dari CNN.
Baca Juga: Pesawat Jatuh di Danau Terbesar Afrika, Pilot Hubungi Petugas Penyelamat Sebelum Ditemukan Tewas
“Ada unit militer yang ditempatkan di sana, dan banyak peralatan militer di sana, posisi pertempuran mereka juga telah disiapkan,” sambungnya.
Ia menambahkan bahwa posisi pertempuran yang berada di sebelah kiri sungai Dniper, akan digunakan untuk mendukung posisi pertempuran di sisi kanan sungai.
“Kami mengerti bahwa Rusia mencoba menciptakan ilusi bahwa mereka tak ada di sana untuk menjebak pasukan Ukraina ke pemukiman terdekat, dan biasanya pemukiman itu merupakan tempat terjadinya pertemuran yang berat,” ujarnya.
“Itulah yang kami tahu, kami lihat dan kami perkirakan, narasi seperti apa yang coba mereka berikan kepada kami, dan kami sedang membangun strategi sesuai dengan itu,” tambahnya.
Menurut Humeniuk, Rusia telah memindahkan unit elite dan perwiranya ke sisi kiri sungai Dniper.
Baca Juga: Peringatan Wali Kota Kiev Vitali Klitschko ke Warganya: Tinggalkan Kota jika Listrik Mati Seluruhnya
Dengan begitu, membiarkan siapa pun di sisi kanan sungai tanpa bisa kabur atau melakukan evakuasi.
“Mereka meninggalkan unit di sisi kanan sungai untuk bertempur hingga tetes darah terakhir,” ucapnya.
Sebelumnya seorang pejabat Kherson yang ditunjuk Rusia mengungkapkan, tentara Rusia akan mundur dari posisinya di kota itu.
Sejak awal, pejabat Ukraina memperkirakan pernyataan tersebut sebagai sebuah jebakan.
Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : CNN