> >

Kecam Peluncuran Rudal Korea Utara, Dubes AS Keluhkan Kurangnya Tanggapan DK PBB

Kompas dunia | 5 November 2022, 15:19 WIB
Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB Linda Thomas-Greenfield berbicara selama pertemuan Dewan Keamanan, Jumat, 11 Maret 2022, di markas besar PBB. (Sumber: UNTV via AP)

NEW YORK, KOMPAS.TV - Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB mengecam peluncuran rudal Korea Utara yang dilakukan tahun ini.

Ia juga mengeluhkan kurangnya tanggapan dan reaksi dari Dewan Keamanan (DK) PBB terhadap apa yang dilakukan Korea Utara.

Dubes AS untuk PBB, Lina Thomas-Greenfield mengungkapkan, Pyongyang telah meluncurkan 59 rudal pada 2022.

Ia menegaskan, peluncuran rudal yang terus dilakukan oleh Korea Utara merupakan sesuatu yang mengerikan.

Baca Juga: Ngeri, Korea Utara Kirim 180 Jet Tempur usai Tembak 30 Rudal, Dihadang 80 Jet Tempur Korea Selatan

“Bagi negara anggota PBB yang secara terang-terangan melanggar resolusi Dewan Keamanan, dan semua yang diperjuangkan oleh Piagam PBB, adalah hal yang mengerikan,” katanya pada petemuan DK PBB, Jumat (4/11/2022) dikutip dari CNN.

“Yang sama mengerikannya adalah kebisuan dewan yang memekakkan telinga tentang masalah ini,” lanjut Thomas-Greenfield.

Dubes AS itu mencatat bahwa 13 anggota DK PBB telah mengecam aksi melanggar hukum Korea Utara sejak awal tahun.

Ia juga mengungkapkan mereka telah bergabung dalam pemungutan suara untuk membebankan biaya pada Korea Utara yang akan menghalangi senjata pemusnah massal dan rudal balistik yang melanggat hukum, sambil mencari jalan baru untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan kepada rakyat negara itu.

Baca Juga: AS dan Korsel Ingatkan Korut: Pemerintahan Kim Jong Un Bisa Berakhir Jika Gunakan Senjata Nuklir

“DPRK (Korea Utara), bagaimana pun juga telah menikmati perlindungan dari dua anggota dewan ini,” tutur Thomas-Greenfield.

Meski tak mengungkapkannya, tuduhan itu jelas ditujukan kepada Rusia dan China, yang saat ini kian mesra dengan Korea Utara.

“(Kedua) anggota ini telah membungkuk ke belakang untuk membenarkan pelanggaran berulang DPRK,” ujarnya.

“Dan pada gilirannya, mereka telah membuat kemudahan untuk DPRK, dan mengolok-olok Dewan ini,” sambung Thomas-Greenfield.

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari

Sumber : CNN


TERBARU