Putin Bela Invasi Rusia ke Ukraina, Yakin Sedang Perangi Neo-Nazi
Krisis rusia ukraina | 5 November 2022, 13:58 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin membela keputusannya melakukan invasi ke Ukraina. Ia menegaskan pertempuran Rusia dengan "rezim neo-Nazi" Ukraina tak dapat dihindari.
Tapi menurutnya Rusia bakal melakukan itu dari posisi yang buruk jika tak melakukan serangan pada Februari lalu.
“Konfrontasi Rusia dengan rezim neo-Nazi yang muncul di Ukraina tak dapat dihindari,” ujar Putin, Jumat (4/11/2022), dikutip dari TASS.
Baca Juga: Imran Khan Tuding PM Pakistan Terlibat dalam Rencana Pembunuhannya
“Jika kami tak mengambil tindakan yang sesuai pada Februari, ini akan sama saja tetapi hanya dari posisi yang lebih buruk bagi kami,” tambahnya.
Putin pun mengungkapkan, beberapa rekan Barat dari Ukraina telah mendorong situasi di negara itu ke keadaan yang akan berubah menjadi bunuh diri bagi rakyat Ukraina, dan fatal untuk Rusia.
“Kami melihatnya hanya dari sifat operasi tempur. Apa yang terjadi sebenarnya cukup mengejutkan,” kata sang pemimpin negara.
“Umumnya, rakyat Ukraina seperti tak ada. Mereka seperti dibuang ke tungku, dan seperti itu saja."
Putin berdalih bahwa rakyat Ukraina merupakan korban pertama dan utama dari penghasutan untuk membenci Rusia dan rakyatnya.
“Di Rusia sebaliknya. Anda tahu betul tentang itu. Kami selalu memperlakukan rakyat Ukraina dengan hormat dan hangat,” ucapnya.
Baca Juga: Putin Izinkan Mantan Napi Eks Pembunuh dan Pengedar Narkoba Wajib Militer untuk Perang di Ukraina
“Ini telah dan sedang terjadi sekarang, terlepas dari konfrontasi tragis saat ini,” lanjutnya.
Putin menegaskan Rusia memikul tanggung jawab atas apa yang terjadi untuk mencegah situasi yang jauh lebih serius.
“Kami ingat dan mengingat apa yang terjadi pada 1941, meski terlepas dari data intelijen tentang serangan yang tak terhindarkan di Uni Soviet, ketika keputusan untuk mengambil langkah-langkah pertahanan yang diperlukan akhirnya tertunda,” tuturnya.
“Dan kemenangan atas Nazisme harus dicapai dengan harga yang mahal,” lanjut mantan pentolan KGB itu.
Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : TASS