> >

Presiden China Xi Jinping Ajak Jerman Eratkan Kerja Sama, Kanselir Olaf Scholz Nyatakan Siap

Kompas dunia | 5 November 2022, 04:15 WIB
Presiden China Xi Jinping menyerukan kerja sama yang lebih erat antara China dan Jerman di saat perubahan lingkungan global, menyusul pertemuan dengan Kanselir Olaf Scholz di Beijing, hari Jumat (4/11/2022). (Sumber: Frakfurter Algemeine)

BEIJING, KOMPAS.TV - Presiden China Xi Jinping menyerukan kerja sama yang lebih erat antara China dan Jerman di saat perubahan lingkungan global, menyusul pertemuan dengan Kanselir Olaf Scholz di Beijing, Jumat (4/11/2022).

“Sebagai kekuatan berpengaruh, China dan Jerman harus lebih bekerja sama di masa perubahan dan kekacauan, untuk memberikan lebih banyak kontribusi bagi perdamaian dan pembangunan dunia,” kata Xi Jinping selama pertemuan tatap muka pertama antara kedua pemimpin di Aula Besar Rakyat Beijing, Jumat.

Xi Jinping menambahkan, kedua negara harus bersama-sama menolak konfrontasi antarblok negara dan campur tangan ideologis, menurut pembacaan pertemuan yang dirilis oleh kantor berita negara Xinhua.

Scholz, yang sedang dalam kunjungan satu hari ke China, mengatakan kepada pemimpin China itu bahwa Jerman menentang "decoupling" atau pemisahan ekonomi dengan China, dan bersedia terus memperdalam kerja sama ekonomi dan perdagangan dengan China, kata pernyataan Xinhua.

Dalam pertemuan terpisah dengan Perdana Menteri Li Keqiang, pemimpin Jerman itu juga menekan China untuk "akses pasar yang sama" antara kedua negara.

Xi Jinping mengatakan Beijing bersedia untuk memperluas kerja samanya dengan Berlin ke bidang-bidang seperti kecerdasan buatan dan digitalisasi.

Baca Juga: Beijing Murka Washington Usik Deal Pelabuhan Hamburg: Itu Bisnis China dan Jerman, AS Tak Punya Hak!

Kanselir Jerman Olaf Scholz bertemu Perdana Menteri China Li Keqiang. Presiden China Xi Jinping menyerukan kerja sama yang lebih erat antara China dan Jerman di saat perubahan lingkungan global, menyusul pertemuan dengan Kanselir Olaf Scholz di Beijing, hari Jumat, (4/11/2022). (Sumber: Frakfurter Algemeine)

Datang pada saat Beijing menghadapi peningkatan upaya Amerika Serikat (AS) untuk memutuskan China dari akses teknologi utama dan ketika Uni Eropa dan Washington mempertimbangkan untuk membatasi ketergantungan ekonomi mereka pada China, kunjungan Scholz diawasi dengan ketat oleh para analis.

Hubungan dekat Beijing dengan Moskow juga memicu kekhawatiran atas niat China di Eropa.

Scholz malah menyerukan perluasan kemitraan dengan China, yang dianggap Berlin sebagai pasar penting, terutama bagi produsen mobilnya.

Sebelum kunjungannya, pemerintah Jerman menyetujui kesepakatan untuk perusahaan pelayaran China Cosco untuk mengakuisisi saham minoritas di salah satu terminal di pelabuhan Hamburg, meskipun ada kekhawatiran keamanan nasional atas kepemilikan infrastruktur penting China.

Dalam artikel opini yang diterbitkan di Frankfurter Allgemeine Zeitung dan Politico sebelum perjalanannya, Scholz menekankan pentingnya melibatkan China pada saat “pusat kekuatan baru muncul di dunia multipolar”.

Berlin, katanya, bertujuan untuk “membangun dan memperluas kemitraan dengan mereka semua”, dan tidak bermaksud untuk memisahkan diri dari Beijing.

Scholz, yang didampingi oleh delegasi eksekutif senior Jerman, adalah pemimpin pertama dari negara G7 yang mengunjungi China sejak awal pandemi Covid-19, dan juga pemimpin Barat pertama yang bertemu Xi Jinping setelah Komunis. Kongres Partai baru-baru ini.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Straits Times/Xinhua


TERBARU