> >

Eks PM Pakistan Terluka Ditembak, Ini Sosok Imran Khan: Atlet Playboy Lulusan Oxford yang Reformis

Kompas dunia | 3 November 2022, 23:06 WIB
Profil Imran Khan, yang tidak takut mati justru semenjak terjun ke politik. Khan dipandang sebagai enigma; atlet lulusan Oxford yang playboy legendaris dan reformis (Sumber: Fox)

ISLAMABAD, KOMPAS.TV - Imran Khan, pahlawan kriket Pakistan yang berubah menjadi politisi dan kini terluka tembak di kaki dalam serangan bersenjata pada Kamis (3/11/2022), tidak menunjukkan tanda-tanda akan mundur dari politik sejak penggulingannya sebagai perdana menteri pada April lalu. 

Seperti laporan Straits Times, mantan Perdana Menteri (PM) Pakistan berusia 70 tahun itu terluka ketika seorang pria menembaki konvoinya saat dia memimpin pawai protes ke Islamabad untuk menuntut pemilihan cepat.

Khan kehilangan jabatan perdana menteri di tengah frustrasi publik pada inflasi yang tinggi, meningkatnya defisit dan korupsi endemik yang dijanjikan Khan untuk dibasmi, namun belum banyak kemajuan.

Menurut ajudannya, Khan digulingkan dari jabatannya akibat kudeta yudisial oleh Mahkamah Agung yang membatalkan keputusan Khan membubarkan parlemen dan memerintahkan anggota parlemen untuk kembali ke majelis rendah.

Pembelotan dari koalisi yang berkuasa membuat Khan akhirnya kalah suara dalam pemungutan suara "mosi tidak percaya" yang mengikutinya.

Hal itu menempatkan Khan di antara daftar panjang PM terpilih Pakistan yang gagal memenuhi masa jabatan penuh mereka. Belum ada PM yang melakukannya sejak kemerdekaan pada 1947.

Pada tahun 2018, Khan berhasil menggalang rakyat negaranya di belakang visinya tentang negara yang bebas korupsi, makmur dan dihormati di luar negeri. Tetapi ketenaran dan karisma nasionalis yang berapi-api itu rupanya tidak cukup.

Ironisnya, bagi seorang politisi yang pernah dikritik karena berada di bawah kekuasaan militer yang kuat, pemecatannya terjadi di tengah tanda-tanda memburuknya hubungan antara dia dan panglima militer Jenderal Qamar Javed Bajwa.

Militer Pakistan punya peran besar, memerintah negara itu selama hampir setengah dari sejarahnya dan menguasai kendali atas beberapa lembaga ekonomi terbesar negara, saat ini menegaskan tetap netral terhadap politik.

Baca Juga: Mantan PM Pakistan Imran Khan Ditembak saat Pawai Tuntut Pemilu Digelar Lebih Awal

Imran Khan saat dievakuasi ke Rumah Sakit usai konvoinya ditembak dan dia menderita luka tembak di kaki. (Sumber: Mirror UK)

Janji yang tinggi

Tampan dan karismatik, Khan pertama kali menarik perhatian dunia kriket pada awal 1970-an sebagai bowler agresif yang bergerak cepat dengan aksi melompat yang khas.

Dia kemudian menjadi salah satu pemain serba bisa terbaik di dunia dan pahlawan di Pakistan. Khan saat itu jadi kapten tim yang berprospek suram namun memimpin hingga Piala Dunia 1992.

Setelah pensiun dari kriket tahun itu, ia menjadi terkenal karena aksi filantropinya. Ia mengumpulkan US$25 juta atau sekitar Rp393 miliar dan membuka rumah sakit kanker untuk mengenang ibunya, sebelum memasuki politik dengan pendirian Tehreek-i-Insaf PTI yang dia pimpin. Tehreek-i-Insaf adalah Partai Gerakan untuk Keadilan Pakistan, berdiri tahun 1996.

Terlepas dari ketenarannya, PTI merana di belantara politik Pakistan, tidak memenangkan kursi selain Khan selama 17 tahun.

Namun, periode ini punya momen-momen dramatisnya. Tahun 2007, Khan lolos dari tahanan rumah dengan melompati tembok di tengah tindakan keras terhadap tokoh-tokoh oposisi oleh penguasa militer Jenderal Pervez Musharraf.

Pada tahun 2011, Khan mulai menarik kerumunan besar anak muda Pakistan yang kecewa dengan korupsi endemik, kekurangan listrik kronis dan krisis pendidikan serta pengangguran.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Straits Times


TERBARU