Beijing Murka Washington Usik Deal Pelabuhan Hamburg: Itu Bisnis China dan Jerman, AS Tak Punya Hak!
Kompas dunia | 3 November 2022, 18:31 WIBBEIJING, KOMPAS.TV - Pemerintah China murka terhadap Amerika Serikat (AS) yang ikut campur dan mengintervensi perundingan bisnis dengan Jerman atas kepemilikan salah satu terminal pelabuhan Hamburg.
Seperti laporan Straits Times, Kamis (3/11/2022), juru bicara kementerian luar negeri China mengatakan AS tidak berhak ikut campur dalam kerja sama China dengan Jerman. Sebelumnya, Washington dilaporkan "mendesak" agar Beijing tidak mendapatkan saham pengendali dalam kesepakatan yang diperebutkan secara bisnis mengenai salah satu terminal pelabuhan Hamburg.
Campur tangan AS merupakan tabiat dari praktik diplomasi koersifnya, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian kepada wartawan di Beijing, Kamis (3/11).
"Kerja sama pragmatis antara China dan Jerman adalah urusan kedua negara berdaulat, Amerika Serikat tidak boleh menyerang tanpa alasan apa pun, dan sama sekali tidak punya hak untuk ikut campur dan campur tangan," kata Zhao hari Kamis.
Zhao mengangkat isu tersebut sehari sebelum Kanselir Jerman Olaf Scholz dijadwalkan datang ke Beijing untuk kunjungan satu hari untuk bertemu dengan Presiden Xi Jinping.
Raksasa pengiriman China Cosco mengajukan tawaran tahun lalu untuk mengambil 35 persen saham di salah satu dari tiga terminal perusahaan logistik HHLA di pelabuhan terbesar Jerman di kota Hamburg.
Pemerintah koalisi Jerman terpecah dalam isu tentang apakah akan membiarkan kesepakatan itu berlanjut.
Jerman mungkin mengizinkan Cosco China mengambil saham lebih kecil dari yang direncanakan semula di terminal pelabuhan Hamburg, dalam apa yang digambarkan oleh sumber Kementerian Ekonomi pekan lalu sebagai “solusi darurat” untuk menyetujui kesepakatan, tetapi mengurangi dampaknya.
Baca Juga: China Bantah Punya Kantor Polisi di Belanda dan Negara Lain, Sebut Mereka Sipil yang Antusias Saja
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV/Straits Times/Bloomberg