Tak Terima Diberi Nilai Rendah, Dua Remaja AS Bunuh Guru Bahasa Spanyol Pakai Tongkat Baseball
Kompas dunia | 2 November 2022, 20:37 WIBDES MOINES, KOMPAS.TV - Dua remaja asal negara bagian Iowa, Amerika Serikat (AS) didakwa membunuh seorang guru bahasa Spanyol di sekolahnya karena frustrasi diberi nilai rendah. Hal tersebut terungkap dari dokumen tuntutan jaksa pengadialan di Fairfield, Iowa yang ditinjau Associated Press pada Selasa (1/11/2022).
Dokumen tersebut akan dibacakan saat sidang keduanya pada Rabu (2/11) tentang permintaan menganulir bukti dan surat perintah penangkapan dari kuasa hukum kedua terdakwa. Dua remaja itu, Willard Miller dan Jeremy Goodale, didakwa membunuh guru bahasa Spanyol mereka, Nohema Graber di Fairfield pada November 2021 lalu.
Jenazah Graber ditemukan di taman kota Fairfield pada 3 November 2021, ditutupi terpal dan ditindih gerobak tangan serta bantalan rel.
Ia diduga dipentungi dengan tongkat baseball hingga tewas oleh Miller dan Goodale. Kedua terdakwa masih berusia 16 tahun saat itu.
Baca Juga: Tiga Guru di Pinrang Terlibat Kecelakaan, Dua Meninggal Dunia dan Satu Dirawat
Penyidik menemukan bahwa Miller menjumpai Graber di Sekolah Menengah Atas Fairfield pada 2 November 2021 untuk membahas nilai rendah di kelas bahasa Spanyol.
Saat kejadian, saksi mata menyebut Graber mengendarai mobil ke taman yang biasa menjadi tempatnya berjalan-jalan. Namun, sekitar sejam kemudian, mobilnya meninggalkan taman itu dengan dua orang lelaki yang terlihat duduk di kursi depan.
Dalam berita acara pemeriksaan polisi, Miller mengaku frustrasi dengan cara Graber mengajar bahasa Spanyol. Ia pun khawatir nilai rendah di mata pelajaran itu akan memengaruhi nilai rata-rata (GPA).
"Nilai rendah itu diyakini menjadi motif di balik pembunuhan Graber yang secara langsung melibatkan Miller," tulis dokumen jaksa penuntut.
Miller awalnya menyangkal keterlibatannya dalam pembunuhan Graber. Namun, kemudian, ia mengaku mengetahui kejadian itu tetapi tidak terlibat. Ia mengeklaim pembunuhan dilakukan oleh "sekelompok anak bertopeng."
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press