Kanada Ungkap Rencana Menambah 1,45 juta Imigran tahun 2025, Ini Penjelasan Lengkapnya
Kompas dunia | 2 November 2022, 10:06 WIBOTTAWA, KOMPAS.TV - Kanada mengungkapkan mereka berencana membuka lebar pintu imigrasi, dengan menambah sebanyak 1,45 juta kaum imigran berketerampilan tinggi hingga tahun 2025.
Saat ini Kanada dibebani hampir 1 juta lowongan kerja di seluruh negeri, dan lebih memilih orang asing untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja.
Negara di Amerika Utara itu menetapkan target imigrasi terbaru yang memecahkan rekor untuk tiga tahun mendatang, seperti dilansir New York Times, Rabu , (2/11/2022).
Pemerintah Kanada berencana menambah 465.000 imigran menjadi penduduk tetap tahun 2023, 485.000 orang tahun 2024, dan 500.000 orang tahun 2025, menurut Rencana Tingkatan Imigrasi Kanada.
Jumlah imigran yang dicari untuk tahun 2025 mewakili peningkatan 23 persen dari rekor terbaru Kanada yang menerima 405.000 pendatang baru tahun lalu.
Menteri Imigrasi Kanada Sean Fraser mengumumkan kebijakan baru tersebut pada Selasa (11/1/2022), bertujuan untuk menarik total 1,45 juta imigran antara 2023 dan 2025.
Kebijakan baru itu muncul ketika negara itu mencapai tonggak demografis lain minggu lalu, ketika badan sensus mengumumkan bahwa lebih dari 1 dari 5 orang Kanada adalah imigran.
Sikap pemerintah Kanada terhadap imigrasi sangat berbeda dengan sikap pemerintah di negara-negara Barat seperti Swedia dan Italia.
Baca Juga: Presiden Jokowi Dorong Penguatan Kerja Sama Ekonomi Indonesia Dengan Kanada
Partai-partai yang baru terpilih di negara-negara tersebut berusaha untuk membatasi imigrasi dan menyalahkan imigran atas kejahatan dan kekacauan.
"Dengar, teman-teman, bagi saya itu sederhana: Kanada membutuhkan lebih banyak orang," kata Fraser saat konferensi pers di dekat Toronto hari Selasa, (1/11/2022), “Warga Kanada memahami kebutuhan untuk terus menumbuhkan populasi kita jika kita ingin memenuhi kebutuhan angkatan kerja, jika kita ingin menyeimbangkan kembali tren demografi yang mengkhawatirkan, dan jika kita akan terus menyatukan kembali keluarga.”
Beberapa tren yang mengkhawatirkan, lanjut Fraser, termasuk populasi yang menua dan gelombang pensiun yang menjulang tinggi.
Data sensus yang dirilis bulan April menunjukkan jumlah orang yang mendekati masa pensiun di Kanada berada pada rekor tertinggi.
“Jika kita tidak melakukan sesuatu untuk memperbaiki tren demografis ini, percakapan yang akan kita lakukan 10 atau 15 tahun dari sekarang bukanlah tentang kekurangan tenaga kerja,” kata Fraser.
“Ini tentang apakah kita memiliki kapasitas ekonomi untuk terus mendanai sekolah dan rumah sakit dan layanan publik yang menurut saya terlalu sering kita anggap remeh.” tegas Fraser.
Kanada telah lama mengejar strategi merekrut imigran untuk menebus populasi penduduk yang menua dan tingkat kelahiran yang rendah, dalam sebuah strategi yang mendapat dukungan publik luas.
Baca Juga: Kisah Ardian Hafidz, Anak Kuli Bangunan yang Jadi Rebutan Kampus di Kanada hingga Australia
Negara ini menunjukkan preferensi kepada imigran pekerja terampil di bidang-bidang di mana negara tersebut punya kekurangan tenaga kerja yang kritis, termasuk pekerja terampil sektor perawatan kesehatan, manufaktur, teknik, dan perdagangan.
Dalam survei baru-baru ini oleh Environics Institute for Survey Research, sebuah perusahaan jajak pendapat nirlaba, 58 persen warga yang dihubungi mengatakan mereka mendukung lebih banyak imigrasi, dan 69 persen responden tidak setuju ketika ditanya apakah Kanada menerima terlalu banyak imigran.
Namun, sekitar setengah dari mereka yang disurvei juga percaya bahwa pendatang baru “tidak mengadopsi nilai-nilai Kanada”, menunjukkan bahwa dukungan publik bisa menjadi kurang stabil.
Sementara pembatasan perjalanan selama pandemi memperlambat imigrasi, Kanada terus menjadi negara dengan pertumbuhan tercepat di Kelompok 7 negara industri utama, menurut data sensus yang dikumpulkan musim semi lalu.
Data baru yang diterbitkan minggu lalu oleh badan sensus nasional mengungkapkan 23 persen populasi Kanada adalah imigran, proporsi tertinggi sejak Konfederasi dibentuk tahun 1867, ketika empat provinsi pertama bersatu untuk membentuk Kanada.
Statistik Kanada memproyeksikan dalam sekitar dua dekade, imigran dapat mencapai 29 persen hingga 34 persen dari total populasi jika pola imigrasi saat ini berlanjut, dan jika tingkat kelahiran Kanada turun di bawah apa yang diperlukan untuk mempertahankan populasi saat ini.
Sejak awal 1990-an, Kanada mempertahankan imigrasi yang tinggi, menarik rata-rata sekitar 235.000 pendatang baru per tahun, menurut data sensus 2016.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV/New York Times