Rusia akan Adukan Inggris ke DK PBB, Dituding Jadi Pelaku Ledakan Jalur Pipa Gas Nord Stream
Krisis rusia ukraina | 30 Oktober 2022, 04:05 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Moskow akan mengadukan Inggris ke Dewan Keamanan PBB karena dianggap sebagai pelaku peledakan dan sabotase jalur pipa gas Nord Stream 1 dan 2 dari Rusia menuju Eropa.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova di Moskow mengatakan, "Pihak Rusia bermaksud untuk menarik perhatian masyarakat dunia, termasuk di Dewan Keamanan PBB, terhadap serangkaian serangan teroris yang dilakukan terhadap Federasi Rusia di Laut Hitam dan Baltik, termasuk keterlibatan Inggris di dalamnya," kata diplomat itu, seperti laporan Tass, Sabtu (29/10/2022).
Sevastopol, pada hari Sabtu, menjadi sasaran serangan skala terbesar oleh Angkatan Bersenjata Ukraina menggunakan drone sejak dimulainya operasi militer khusus.
Menurut Gubernur Sevastopol Mikhail Razvozhaev, pasukan Armada Laut Hitam memukul mundur serangan drone di perairan Teluk Sevastopol, di mana Angkatan Bersenjata Ukraina mencoba menyerang fasilitas militer Armada Laut Hitam.
Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan kapal-kapal yang menjadi sasaran serangan teroris sehari-hari bertugas memastikan keamanan koridor gandum sebagai bagian dari inisiatif internasional untuk mengekspor produk pertanian dari pelabuhan Ukraina.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan persiapan serangan teroris di Sevastopol dan pelatihan militer Ukraina dari Pusat Khusus Operasi Maritim ke-73 dilakukan di bawah bimbingan spesialis Inggris yang berada di kota Ochakov, wilayah Mykolaiv.
Baca Juga: Rusia Tuding AL Inggris sebagai Pelaku Peledakan Jalur Pipa Gas Nord Stream
Sebagaimana ditentukan dalam Kementerian Pertahanan Federasi Rusia, perwakilan dari unit Angkatan Laut Inggris ini terlibat dalam merusak pipa gas Nord Stream dan Nord Stream 2.
Sebelumnya Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan personel Angkatan Laut Inggris adalah pelaku peedakan pipa gas Nord Stream bulan lalu. Pernyataan ini secara langsung menuduh bahwa anggota NATO telah menyabotase infrastruktur penting Rusia.
Namun melansir Straits Times, Sabtu (29/10/2022), Kementerian Pertahanan Rusia itu tidak memberikan bukti atas klaimnya.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Tass/Straits Times