> >

Pakar Minta AS Akui Korea Utara Negara Nuklir, Sebut Bisa Diperlakukan Seperti Israel

Kompas dunia | 29 Oktober 2022, 14:03 WIB
Ilustrasi bendera Korea Utara. (Sumber: AP Photo/Cha Song Ho, File)

SEOUL, KOMPAS.TV - Sejumlah pakar meminta Amerika Serikat (AS) mengakui Korea Utara sebagai negara nuklir.

Sebelumnya, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengumumkan negaranya sebagai negara nuklir dan mengeluarkan sebuah Undang-Undang (UU) untuk itu.

Bulan lalu Kim Jong-un menegaskan Korea Utara telah mengembangkan senjata nuklir dan tak akan menyerahkannya.

Kim Jong-un juga menegaskan senjata nuklir merepresentasikan kebanggaan, tubuh dan kekuatan dari Korea Utara.

Baca Juga: AS Ancam Kim Jong-Un, Sebut Kepemimpinan Korea Utara akan Berakhir jika Gunakan Senjata Nuklir

Sebuah kolom dari Buletin Ilmuwan Atom memperkirakan Korea Utara memiliki cukup material untuk membangun 45 hingga 55 negara nuklir.

Selain itu, sejumlah tes rudal baru-baru ini menunjukkan adanya sejumlah metode untuk membawa senjata tersebut.

Hal tersebut membuat sejumlah pakar mengatakan menolak mengakui kekuatan nuklir Korea Utara, tak akan membuat tenang negara-negara tetangga Korea Utara, seperti Korea Selatan, Jepang dan Taiwan.

Sebaliknya, kesan bahwa sekutu memiliki kesiapan menentang Korea Utara akan membuat mereka lebih gugup.

“Lebih baik menerima saja, Korea Utara adalah negara senjata nuklir, dan Korea Utara memiliki semua sistem yang diperlukan untuk mengirim, termasuk ICBM (Rudal Balistik Interkontinental) yang cukup efisien,” ujar Andrei Lankov, profesor dari Universitas Kokmin di Seoul dikutip dari CNN.

Sedangkan profesor dari Pusat James Martin untuk Studi Nonproliferian di Institus Studi Internasional Middlebury di Monterey, Jeffrey Lewis, menilai program nuklir Korea Utara seharusnya ditangani dengan cara sama seperti Israel.

“Saya pikir langkah krusial yang (Presiden AS Joe) Biden perlu lakukan adalah menjelaskan bahwa ia dan Pemerintah AS tak akan melucuti Korea Utara, dan secara fundamental menerima Korea Utara sebagai negara nuklir,” ungkapnya. 

“Anda tak perlu mengakuinya secara legal,” tambah Lewis.

Ia menambahkan apa yang terjadi pada Israel dan India bisa menjadi contoh apa yang bisa AS lakukan untuk berurusan dengan Korea Utara.

Baca Juga: Wah, Amerika Serikat Ungkap Kesediaan Berdialog dengan Korea Utara tanpa Prasyarat!

Israel secara luas diyakini telah memulai program nuklir pada 1960-an, dan selalu mengklaim ambiguitas nuklir serta menolak menjadi pihak dalam Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir.

 

Sementara India menganut ambiguitas nuklir selama beberapa dekade sebelum meninggalkan kebijakan itu dengan uji coba nuklir pada 1998.

“Dalam kedua kasus itu, AS tahu negara-negara itu memiliki bom, tapi kesepakatannya adalah, jika Anda tak membicarakannya, tak mempermasalahkannya, tak menyebabkan masalah politik, maka kami tak akan merespons,” tutur Lewis.

“Saya pikir itu adalah tempat yang sama yang ingin kami tuju dengan Korea Utara,” tambah Lewis.

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : CNN


TERBARU