Anak India Ini Melihat Ibu Dibakar Hidup-Hidup oleh Ayah dan Kakek-Nenek, Bersaksi Penjarakan Pelaku
Kompas dunia | 26 Oktober 2022, 23:05 WIBNEW DELHI, KOMPAS.TV - Aryan, seorang bocah 11 tahun asal Aligarh, negara bagian Uttar Pradesh, India menyaksikan ibunya dibakar hidup-hidup oleh ayah dan kakek-neneknya ketika masih berusia empat tahun. Bertahun-tahun kemudian, berkat kesaksiannya, kedua pelaku divonis penjara seumur hidup oleh pengadilan.
Melansir The Guardian, Rabu (26/10/2022), tindak pidana ini terjadi pada 2015. Pangkal masalahnya adalah perselisihan soal mahar, sesuatu yang membuat ribuan perempuan India dibunuh, seringkali oleh keluarga sendiri.
Amar Singh Tomar, seorang pengacara di pengadilan distrik tempat kasus itu disidangkan, menyebut ibu Aryan, Sadhna dilarikan ke rumah sakit dengan tubuh hampir 100% terbakar. "Hanya wajahnya yang tersisa," kata Amar.
"Untungnya, dokter segera memanggil polisi ke rumah sakit tepat waktu untuk dia memberi pernyataan menuduh suami dan kedua mertua membakarnya. Dia mati beberapa menit kemudian," sambung Amar.
Keterangan yang kuat membuat suami sekaligus kedua mertua Sadhna, Ashok Singh, Munnalal Singh, dan Savitri Singh diseret ke pengadilan. Sidang terhadap mereka dimulai pada 2020, ketika Aryan berusia sembilan tahun.
Baca Juga: Imigran dan Keturunan India, Ini Perjalanan Rishi Sunak yang Kini Jadi PM Inggris
Kasus ini pun didukung oleh kesaksian orang tua Sadhna. Mereka menyebut Sadhna disiksa dan dipukuli, disuruh meminta sepeda motor dan uang senilai sekitar Rp18 juta kepada besan keluarga Singh.
Akan tetapi, kesaksian paling kuat datang dari Aryan yang menyaksikan ibunya dibakar hidup-hidup. Waktu itu, ia berada di dalam rumah ketika ayah serta kakek-neneknya menganiaya sang ibu. Sedangkan kakak perempuannya sedang tidak berada di rumah.
Para pelaku tidak mengusir Aryan dari ruangan ketika menyiksa dan membunuh Sadhna.
Di pengadilan, Amar menyebut Aryan memberikan kesaksian dengan tenang kendati dituduh kuasa hukum pelaku bahwa ia mengarang cerita bersama kakek-neneknya dari pihak ibu.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : The Guardian