6 Kejutan Besar dari Kongres Partai Komunis China yang Kukuhkan Kekuasaan Presiden Xi Jinping
Kompas dunia | 23 Oktober 2022, 19:40 WIB
BEIJING, KOMPAS.TV - Presiden China Xi Jinping pada Minggu (23/10/2022) mengamankan masa jabatan ketiga dan memperkenalkan Komite Tetap Politbiro baru, penuh dengan sekutu utamanya.
Peristiwa selama seminggu terakhir selama Kongres Partai Komunis di Beijing mengukuhkan tempat Xi sebagai penguasa paling kuat di China sejak Mao Zedong.
Berikut enam kejutan utama yang muncul selama kongres yang berlangsung pada akhir pekan ini seperti catatan Straits Times, Minggu.
Ketua Partai Shanghai Li Qiang Dapat Promosi Besar
Ketua partai Shanghai Li Qiang diangkat ke posisi no.2 Partai Komunis pada Minggu, setelah disebutkan di antara tujuh anggota Komite Tetap Politbiro yang baru, lingkaran kepemimpinan tertinggi China.
Li Qiang, 63, sekarang pasti akan menjadi perdana menteri China berikutnya setelah petahana Li Keqiang, 67, mundur dalam Kongres Rakyat Nasional Maret mendatang.
Melajunya Li Qiang, meskipun tidak sepenuhnya tidak terduga oleh para pakar, bersifat signifikan karena beberapa pengamat China memperkirakan penguncian Covid-19 yang kacau di Shanghai baru-baru ini akan memengaruhi prospek promosinya.
Li memberlakukan penguncian yang panjang di pusat keuangan China setelah wabah virus corona yang parah pada Maret lalu.
Baca Juga: Inilah Riwayat Karir dan Kebijakan Presiden China Xi Jinping menurut Media Barat
Selama penguncian, pemerintah Shanghai dikritik secara luas ketika penduduk menyuarakan keluhan mereka di media sosial atas kekurangan makanan dan kesulitan mendapatkan akses perawatan kesehatan.
Li, sekutu setia Presiden Xi, adalah ajudan utamanya ketika Xi menjadi bos partai di Zhejiang pada awal 2000-an.
Sejak Xi mengambil kendali kepemimpinan China, Li berulang kali mendapat promosi di wilayah timur China, kemudian menjadi ketua partai Shanghai pada 2017.
Jabatan itu secara tradisional menjadi batu loncatan untuk penunjukan politik paling penting di negara itu.
Li akan duduk di posisi perdana menteri China berikutnya walau tanpa pengalaman menjadi wakil perdana menteri seperti hampir semua pendahulunya.
Pengamat China mengatakan langkah itu menunjukkan kesediaan Presiden Xi untuk mengesampingkan norma-norma partai demi mengelilingi dirinya dengan sekutu terdekatnya.
Baca Juga: Sejarah Baru Tercipta, Xi Jinping Akhirnya Jadi Pemimpin China untuk Periode Ketiga
Wakil Perdana Menteri Hu Chunhua Ditinggalkan
Wakil Perdana Menteri Hu Chunhua, salah satu cendekiawan pilihan utama sebagai pesaing utama untuk jabatan perdana menteri, dijatuhkan demi Li Qiang.
Hu, 59, yang tidak terlihat sangat dekat dengan Presiden Xi Jinping, tidak hanya tidak berhasil masuk ke dalam Komite Tetap Politbiro yang beranggotakan tujuh orang, dia sepenuhnya dikeluarkan dari badan pembuat keputusan utama China, Politbiro, yang beranggotakan 24 orang. Namun, dia tetap di Komite Pusat.
Hu, yang merupakan anak didik mantan presiden Hu Jintao, mendapatkan julukan “Hu Kecil”, pernah dianggap sebagai bintang yang sedang naik daun di dalam partai, menjadi anggota termuda dari 25 Politbiro sebelumnya.
Dia meroket melalui jajaran Liga Pemuda Komunis yang dipandang sebagai basis kekuatan Hu Jintao dan batu loncatan bagi para pemimpin negara. Kedua Hu tidak memiliki hubungan keluarga.
Sampai saat ini, setiap kongres partai sejak tahun 1982 menghasilkan anggota Fraksi Liga Pemuda Komunis di Komite Tetap Politbiro.
Liga, bagaimanapun, mulai kehilangan dukungan politik sekitar 2016, setelah Presiden Xi mengurangi separuh anggaran tahunannya dan media pemerintah mengecamnya karena elitisme.
Hu Chunhua sebelumnya menjabat sebagai sekretaris partai di wilayah otonomi Mongolia Dalam dan provinsi Guangdong.
Baca Juga: Detik-Detik Eks Presiden China Diseret Keluar Saat Kongres Partai
Empat dari Tujuh Pemimpin Puncak Masuki Masa Pensiun
Empat anggota lingkaran kepemimpinan tertinggi China, Komite Tetap Politbiro, dikeluarkan dari susunan baru anggota Komite Sentral yang diumumkan pada penutupan kongres Partai Komunis pada Sabtu.
Perubahan yang berarti bahwa keempatnya tidak akan kembali ke lingkaran kepemimpinan puncak baru yang diumumkan pada Minggu, lebih mengejutkan dari yang diperkirakan beberapa pengamat China.
Empat anggota yang dihilangkan dari susunan anggota adalah Perdana Menteri Li Keqiang, 67 tahun; Ketua Kongres Rakyat Nasional Li Zhanshu, 72; Ketua Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok Wang Yang, 67; dan Wakil Perdana Menteri Han Zheng, 68 tahun.
Dari keempatnya, Li Zhanshu dan Han sudah diperkirakan akan pensiun karena mereka telah mencapai usia pensiun tidak resmi 68 tahun.
Li Keqiang, sementara masih kurang dari 68 tahun, juga dijadwalkan mundur setelah dua periode sebagai perdana menteri, meskipun ia masih bisa disimpan di Komite Tetap Politbiro dalam portofolio yang berbeda.
Kejutan utama adalah pemecatan Wang, yang dilihat sebagai favorit untuk menggantikan Li Keqiang sebagai perdana menteri, mengingat latar belakang pengalamannya dalam tata kelola ekonomi dan diplomasi.
Wang, kepala penasihat politik dan mantan wakil perdana menteri, dikenal sebagai reformis ekonomi yang berkomitmen, serta fleksibilitas dalam kepemimpinan yang membuatnya mendapatkan dukungan dari pejabat Beijing dan kalangan internasional.
Baca Juga: Sejarah Baru Xi Jinping Pimpin China 3 Periode Bukan Mimpi, Semakin Kuat Usai Kongres
Tidak Ada Perempuan di Politbiro
Untuk pertama kalinya dalam 25 tahun, tidak ada perempuan yang diangkat ke Politbiro, badan pembuat keputusan tertinggi di China.
Shen Yueyue, 65 tahun, yang diperkirakan oleh beberapa analis akan menjadi satu-satunya perempuan di Politbiro, tidak masuk dalam daftar.
Dia adalah wakil ketua Parlemen Tiongkok, Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional, dan presiden LSM yang didukung pemerintah, Federasi Perempuan Seluruh Tiongkok.
Pada Minggu, ukuran Politbiro dipotong menjadi 24, dari 25 sebelumnya, dan tidak ada pemimpin etnis minoritas yang masuk ke dalam daftar.
Sebagian besar dari 14 anggota Politbiro baru adalah pejabat yang dikenal dekat dengan Xi, atau teknokrat yang diangkat karena keahlian mereka.
Lingkaran kepemimpinan puncak Partai Komunis secara tradisional menderita kesenjangan dalam representasi gender.
Dalam daftar 205 anggota Komite Sentral yang baru diumumkan pada Sabtu, hanya ada sebelas perempuan.
Baca Juga: Kongres Partai Komunis China Banyak Pensiunkan Politisi Senior, Menlu Wang Yi Masih Bertahan
Norma Pensiun Dihapuskan untuk Orang Lain
Meskipun Li Keqiang dan Wang keduanya terburu-buru untuk pensiun, norma usia pensiun tidak dipatuhi untuk sekutu dekat Presiden Xi Jinping, yaitu Jenderal Zhang Youxia, 72 tahun, dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi, 69 tahun.
Baik Jenderal Zhang dan Wang Yi terpilih kembali menjadi Komite Sentral pada Sabtu (22/10/2022).
Jenderal Zhang, yang memiliki pengalaman tempur, sekarang berkemungkinan akan menjadi wakil ketua pertama badan pembuat keputusan militer China, Komisi Militer Pusat.
Sejarahnya dengan Presiden Xi jauh ke masa ketika ayah mereka adalah rekan kerja, dan dia lama menjadi pendukung kuat integrasi proyek militer dan sipil Xi.
Menteri Luar Negeri Wang Yi, yang juga seorang anggota dewan negara, sekarang akan menggantikan Yang Jiechi, 72 tahun, sebagai diplomat top China berikutnya.
Wang memiliki pengalaman luas dalam beberapa tahun terakhir menangani hubungan bilateral China yang terkenal sulit dan semakin kompleks dengan Amerika Serikat.
Baca Juga: Video Wawancara Presiden Joko Widodo di Stasiun TV CCTV Betot Perhatian Publik China
Kepergian Mendadak Mantan Pemimpin Hu Jintao
Mantan presiden Hu Jintao memicu kehebohan pada penutupan kongres partai pada Sabtu, ketika dia tiba-tiba dikawal turun dari panggung di Aula Besar Rakyat di Beijing.
Hu yang tampak lemah terlihat enggan meninggalkan kursinya, bertukar kata-kata singkat dengan Presiden Xi dan pejabat tinggi lainnya di dekatnya sebelum akhirnya digiring oleh dua pria.
Insiden itu memicu perdebatan sengit di antara pengamat China mengenai apakah Hu tidak sehat dan bingung, atau apakah itu pembersihan publik terhadap mantan pemimpinnya.
Kantor berita pemerintah China, Xinhua, kemudian memberikan penjelasan atas kepergian mendadak tersebut, menulis dalam sebuah cuitan pada Sabtu malam bahwa Hu “tidak enak badan selama sesi tersebut”.
“Stafnya, untuk kesehatannya, menemaninya ke ruangan di sebelah tempat pertemuan untuk beristirahat. Sekarang, dia jauh lebih baik," cuit Xinhua, menambahkan bahwa Hu bersikeras untuk menghadiri upacara itu meskipun kesehatannya buruk.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Straits Times