Boris Johnson Dilaporkan Mulai Kasak-kusuk Ingin Come Back Jadi PM, Drama Politik Inggris Makin Seru
Kompas dunia | 21 Oktober 2022, 14:40 WIBLONDON, KOMPAS.TV – Para pendukung Boris Johnson dilaporkan mulai kasak-kusuk menggadang-gadang Boris agar come back menjadi perdana menteri, menyusul mundurnya Liz Truss dari jabatan tersebut, seperti lapotan France24, Jumat, (21/10/2022).
Sementara para pengkritik menyebutnya sebagai “penghinaan” terhadap rakyat Inggris. Wacana Boris Johnson untuk sekali lagi menjadi perdana menteri Inggris itu membuat makin membara panci politik yang sudah mendidih oleh krisis ekonomi dan intrik politik
Dengan mendeklarasikan "hasta la vista baby" di Parlemen 20 Juli lalu, Johnson memberi kode keras bahwa ia punya urusan yang belum selesai.
Menurut The Times, Boris bernia bergabung dalam kompetisi untuk menggantikan Liz Truss, dengan keyakinan bahwa itu adalah "kepentingan nasional".
Di Twitter, beberapa buzzer Konservatif mencoba menaikkan tagar #BringBorisBack agar menjadi viral hari Kamis, setelah Truss mengumumkan pengunduran dirinya.
Anggota parlemen Tory Brendan Clarke-Smith mengatakan kepada Sky News bahwa perdana menteri berikutnya membutuhkan "mandat" dari pemilih dan anggota partai. Dia harus menjadi “seseorang yang benar-benar bisa menjadi pemenang”, katanya.
Baca Juga: Inggris Didera Krisis, Perdana Menteri Liz Truss Mengundurkan Diri, Hanya Menjabat selama 44 Hari
"Boris Johnson adalah orang yang mencentang semua kotak itu," katanya.
Tetapi menyoroti perpecahan itu, anggota parlemen Tory Roger Gale mengatakan Johnson tidak bisa dibiarkan menjabat lagi, mengingat dia masih dalam penyelidikan parlemen atas skandal “partygate” yang menjatuhkannya.
"Sampai penyelidikan itu selesai dan dia dinyatakan bersalah atau tidak bersalah, tidak ada kemungkinan dia kembali ke pemerintahan," kata Gale.
Pemimpin Partai Buruh Oposisi Keir Starmer menegaskan kembali pandangannya bahwa Johnson “tidak layak” untuk memerintah.
“Jadi, jika mereka akan beralih dari eksperimen, kekacauan serta kerusakan ekonomi ini, lalu mundur tiga bulan ke sosok seorang pria yang dianggap tidak layak untuk menjabat, saya pikir itu hanya akam menambah penghinaan bagi publik, ” katanya kepada BBC.
Tetapi ambisi Johnson yang tersisa harus memenuhu standar tinggi yang ditetapkan partai Konservatif untuk kandidat kepemimpinan kali ini, setidaknya 100 nominasi masing-masing dari antara anggota parlemen Tory.
"Saya tidak berpikir anggota parlemen akan berhasrat ingin kembali dan memilih orang yang sama yang mereka jungkalkan dari Downing Street 10 hanya beberapa bulan yang lalu," kata Tim Bale, seorang profesor politik di Queen Mary, University of London.
“Dua pertiga pemilih ingin dia mengundurkan diri. Ini tanah negeri dongeng untuk berpikir bahwa pemilih menginginkannya kembali,” ujarnya.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV/Straits Times