> >

Prancis akan Latih Hingga 2.000 Tentara Ukraina dan Pasok Sistem Pertahanan Udara Crotale

Krisis rusia ukraina | 17 Oktober 2022, 21:05 WIB
Prancis akan melatih hingga 2.000 tentara Ukraina di Prancis untuk membantu Ukraina melawan pasukan Rusia (Sumber: Defence Post/Dragos Asaftei)

ANKARA, KOMPAS.TV - Menteri Pertahanan Prancis Sebastien Lecornu, Senin (17/10/2022), mengatakan Prancis akan melatih hingga 2.000 tentara Ukraina di Prancis untuk membantu Ukraina melawan pasukan Rusia, seperti dilaporkan Anadolu.

Tentara Ukraina akan segera ditugaskan ke unit Prancis selama beberapa pekan, kata Lecornu kepada surat kabar Le Parisien, seperti dikutip kantor berita negara Ukraina, Ukrinform, yang dikutip Anadolu.

Menurut Lecornu, pelatihan itu akan difokuskan pada tiga tingkat, yakni latihan tempur umum, latihan untuk kebutuhan spesifik yang dibutuhkan Ukraina dan latihan dengan peralatan yang tersedia.

Prancis juga akan memasok sistem pertahanan udara Crotale, yang digunakan untuk mencegat rudal dan pesawat tempur yang terbang rendah.

Crotale atau ular derik adalah sistem rudal permukaan-ke-udara jarak pendek Prancis, mampu beroperasi dalam segala cuaca, dikembangkan untuk mencegat senjata jarak jauh dan pesawat terbang, dari rudal jelajah atau anti-kapal hingga helikopter, UAV, rudal terbang rendah dan jet tempur canggih.

Crotale terdiri dari varian berbasis darat seluler serta angkatan laut.

Baca Juga: Uni Eropa Segera Latih 15.000 Tentara Ukraina dan Tambahan Bantuan 500 juta Euro

Ilustrasi. Personel militer Ukraina menembakkan artileri di Kupyansk, Oblast Kharkiv, 23 September 2022. (Sumber: Kostiantyn Liberov/Associated Press)

Menhan Prancis itu juga menuturkan negaranya mengirim sebanyak 18 unit howitzer Caesar dan kini juga sedang mempertimbangkan pengiriman rudal darat-ke-darat.

Pada Kamis (13/10/2022), Ukraina mengatakan telah menandatangani kesepakatan hibah dengan Prancis, yakni di sektor keamanan dan pertahanan.

Dalam wawancara awal pekan ini, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan "Kami akan terus mendukung perlawanan Ukraina dan menambah bantuan militer kami."

Macron mengatakan Paris sedang membantu Kiev "membela tanah air mereka, tidak pernah untuk menyerang Rusia," dan mendesak Presiden Rusia Vladimir Putin agar "menghentikan perang ini dan menghormati integritas wilayah Ukraina."

Pasukan Ukraina membuat kemajuan dalam beberapa pekan terakhir, selagi Moskow mengerahkan tentara tambahan lainnya dan mencaplok empat wilayah Ukraina menyusul referendum yang dituding Barat sebagai "palsu".

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/Anadolu


TERBARU