> >

Ledakan di Jembatan Krimea Memutus Jalur Suplai Vital untuk Invasi Rusia, Pelaku Masih Jadi Misteri

Krisis rusia ukraina | 9 Oktober 2022, 22:16 WIB
Api dan kolom asap timbul akibat ledakan yang merusak Jembatan Kerch, infrastruktur penghubung Semenanjung Krimea dengan daratan Rusia, Sabtu (8/10/2022). (Sumber: Associated Press)

"Rusia tentu bisa memperbaikinya (Jembatan Kerch), tetapi mereka tidak bisa mempertahankannya saat kalah perang," kata James Nixey, pengamat dari Catham House, lembaga wadah pemikir yang berbasis di London.

Baca Juga: Rusia Sebut AS Bantu Rekrut Kombatan Ukraina dan Beri Panduan Tempur

Pasukan Rusia sendiri mengalami kemunduran besar di medan tempur Ukraina sejak September lalu.

Usai kehilangan sebagian besar wilayah Kharkiv, pada Sabtu (9/10), ancaman Ukraina di front selatan, Kherson memaksa otoritas Rusia mengevakuasi warga sipil.

Kherson adalah satu di antara empat oblast (daerah setingkat provinsi) yang dianeksasi Rusia belakangan ini.

Penyelidikan masih Berlangsung

Komite Anti-Terorisme Nasional Rusia melaporkan bahwa bom truk yang menyerang Jembatan Kerch menyebabkan tujuh gerbong tangki bahan bakar terbakar.

Ledakan pun menimbulkan "keruntuhan sebagian" dari dua bagian jembatan itu.

Insiden itu menewaskan tiga orang, yakni sepasang kekasih dan seorang lain yang tidak diungkapkan identitasnya.

Pihak berwenang menyebut truk itu dimiliki oleh seorang pria warga Oblast Krasnodar, selatan Rusia. Rumah pria itu telah digeledah dan para ahli tengah mencari tahu rute truk.

Baca Juga: Ukraina Jemawa atas Ledakan di Jembatan Krimea: Ini Baru Awalnya

Per Minggu (9/10), lalu lintas kereta yang melintasi jembatan itu dilaporkan berangsur pulih. Sedangkan lalu-lintas kendaraan dilaporkan mulai dibuka kembali sejak Sabtu (8/10) siang waktu setempat.

Mengenai suplai untuk pasukan, Kementerian Pertahanan Rusia menyebut garnisun di front selatan mendapat suplai yang cukup melalui laut dan koridor darat yang dibangun saat awal-awal invasi.

Citra satelit yang menunjukkan dampak ledakan di Jembatan Kerch yang menghubungkan Semenanjung Krimea dengan daratan Rusia, Sabtu (8/10/2022). (Sumber: Maxar Technologies via Associated Press)

Di lain sisi, serangan ke infrastruktur vital Rusia ini membuat berbagai kalangan di Rusia mendesak Putin untuk meningkatkan daya operasi di Ukraina.

"Operasi khusus (di Ukraina) harus diubah menjadi operasi kontra-terorisme," kata Gennady Zyuganov, seorang pengamat militer Rusia menanggapi serangan ke Jembatan Kerch.

Sementara itu, Leonid Slutsky, kepala komite urusan luar negeri di majelis rendah Rusia menegaskan bahwa "konsekuensinya akan tiba segera" jika Ukraina terbukti bertanggung jawab atas serangan ke Jembatan Kerch.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU