> >

Rusia Sebut AS Bantu Rekrut Kombatan Ukraina dan Beri Panduan Tempur

Krisis rusia ukraina | 9 Oktober 2022, 18:26 WIB
Ilustrasi. Petugas Ukraina bekerja di lokasi gedung yang rusak akibat serangan Rusia di Zaporizhzhia, Minggu (9/10/2022). (Sumber: Leo Correa/Associated Press)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Amerika Serikat (AS) disebut membantu Ukraina merekrut kombatan asing dan memberi panduan operasi tempur. Hal tersebut dinyatakan oleh Direktur Departemen Kedua Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS) Kementerian Luar Negeri Rusia Aleksey Polischuk, Minggu (9/10/2022).

Polischuk menyebut Washington pun melibatkan sekutu-sekutu NATO untuk menggenjot pengiriman senjata ke Ukraina. Hal itu menurutnya telah menjadikan AS "partisipan" dalam perang Rusia-Ukraina.

"Washington secara intensif terus mengirim senjata berat kepada rezim Kiev, menyediakan mereka data intelijen dari berbagai satelit militer dan komersial, membantu merekrut kombatan asing dan memberi arahan operasi tempur," kata Polischuk kepada TASS.

"Semua itu membuat mereka (AS) menjadi partisipan konflik. Banyak pakar, bahkan pakar Barat, meyakini bahwa AS meluncurkan 'perang proksi' lawan Rusia di Ukraina," lanjutnya.

Baca Juga: Senang Jembatan Krimea Diledakkan, Bank Ukraina Keluarkan Kartu Debit Bergambar Jembatan yang Hancur

Polischuk menambahkan, pemerintahan Presiden AS Joe Biden mendorong sekutu-sekutunya untuk meningkatkan bantuan militer dan teknis ke Ukraina. Hasilnya, Prancis dan Jerman diklaimnya akan meningkatkan bantuan militer.

Selain itu, menurutnya, pelatihan pasukan Ukraina selama ini melibatkan instruktur-instruktur dari negara-negara Barat, di antaranya Polandia, Kanada, dan Selandia Baru.

Lebih lanjut, Polischuk memperingatkan bahwa, jika Washington mengirim senjata jarak jauh ke Ukraina, maka itu akan melanggar "garis merah" yang telah ditetapkan Moskow.

Ia menegaskan bahwa Rusia punya perlengkapan yang ada untuk melakukan tindakan balasan ketika diperlukan.

"Untuk garis merahnya, kami telah menetapkan itu. Pertama-tama adalah pengiriman senjata jarak jauh atau senjata yang lebih kuat ke Kiev," kata Polischuk.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : TASS


TERBARU