Nobel Perdamaian 2022 Dianugerahkan kepada 3 Entitas HAM terkait Perang Rusia-Ukraina, Inilah Mereka
Krisis rusia ukraina | 7 Oktober 2022, 17:49 WIBOSLO, KOMPAS.TV — Hadiah Nobel Perdamaian tahun 2022 diberikan kepada aktivis hak asasi manusia (HAM) Belarusia Ales Bialiatski, kelompok Memorial Rusia, dan organisasi Ukraina Pusat Kebebasan Sipil.
Ketua Komite Nobel Norwegia, Berit Reiss-Andersen, Jumat (7/10/2022), mengatakan para penilai ingin menghormati "tiga (entitas) pejuang hak asasi manusia yang luar biasa, demokrasi dan hidup berdampingan secara damai di negara-negara tetangga Belarusia, Rusia dan Ukraina."
"Melalui upaya konsisten mereka dalam mendukung nilai-nilai kemanusiaan dan anti-militerisme serta prinsip-prinsip hukum, para pemenang tahun ini menghidupkan kembali dan menghormati visi Alfred Nobel tentang perdamaian dan persaudaraan antarbangsa, sebuah visi yang paling dibutuhkan di dunia saat ini," katanya kepada wartawan di Oslo.
Penghargaan ini mengikuti tradisi menyoroti kelompok dan aktivis yang berusaha mencegah konflik, meringankan kesulitan dan melindungi HAM.
Pemenang Nobel Perdamaian tahun lalu menghadapi masa sulit sejak menerima hadiah tersebut.
Jurnalis Dmitry Muratov dari Rusia dan Maria Ressa dari Filipina, berjuang untuk kelangsungan hidup organisasi berita mereka, menentang upaya pemerintah untuk membungkam mereka.
Mereka dianugerahi Nobel Perdamaian pada tahun lalu atas "upaya mereka untuk menjaga kebebasan berekspresi, yang merupakan prasyarat bagi demokrasi dan perdamaian abadi."
Pengumuman Hadiah Nobel dimulai pada Senin (3/10/2022). Ilmuwan Swedia, Svante Paabo, menerima Hadiah Nobel bidang kedokteran, lewat karyanya yang membuka rahasia DNA Neanderthal yang memberikan wawasan kunci ke dalam sistem kekebalan tubuh kita.
Baca Juga: Annie Ernaux, Penerima Hadiah Nobel Kesusastraan, Penulis Fiksi yang Penuh Kisah Pribadi
Hadiah Nobel Fisika pada Selasa (4/10/2022) diberikan kepada tiga ilmuwan, yaitu Alain Aspect dari Prancis, John F. Clauser dari Amerika Serikat, dan Anton Zeilinger dari Austria.
Ketiga ilmuwan itu dianggap berhasil menunjukkan bahwa partikel kecil dapat mempertahankan koneksi satu sama lain bahkan ketika dipisahkan, sebuah fenomena yang dikenal sebagai belitan kuantum, yang dapat digunakan untuk komputasi khusus dan untuk mengenkripsi informasi.
Hadiah Nobel dalam bidang kimia dianugerahkan pada Rabu (5/10/2022) kepada warga Amerika, Carolyn R. Bertozzi dan K. Barry Sharpless, dan ilmuwan Denmark, Morten Meldal, karena mengembangkan cara "menggabungkan molekul" yang dapat digunakan untuk menjelajahi sel, memetakan DNA, dan merancang obat yang dapat menargetkan penyakit seperti kanker dengan lebih tepat.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Associated Press