Korut Tembak Rudal Lintasi Jepang, AS Kirim Kapal Induk Bertenaga Nuklir ke Semenanjung Korea
Kompas dunia | 5 Oktober 2022, 19:34 WIBSEOUL, KOMPAS.TV - Militer Amerika Serikat (AS) akan mengirimkan kembali kapal induk bertenaga nuklir USS Ronald Reagan ke perairan timur Korea Selatan, Rabu (5/10/2022). Langkah ini diambil untuk menanggapi peluncuran rudal balistik Korea Utara yang melintasi wilayah udara Jepang pada Selasa (4/10) kemarin.
Uji coba mendadak Pyongyang itu dikutuk oleh AS dan sekutunya di kawasan, yakni Korea Selatan dan Jepang. Pada Rabu (5/10), Seoul dan Washington pun segera menggelar latihan gabungan untuk merespons langkah Pyongyang. Militer AS dan Korea Selatan menembakkan empat rudal taktis darat-ke-darat ke arah Laut Jepang pada hari ini.
Kapal induk Ronald Reagan sendiri sebelumnya sempat mampir di Laut Jepang untuk menghadiri latihan gabungan angkatan laut Jepang, Korea Selatan, dan AS pada pekan lalu.
Kapal itu telah meninggalkan Semenanjung Korea. Namun, menurut laporan Kyodo News, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan menyatakan bahwa Ronald Reagan akan kembali ke Laut Jepang.
Baca Juga: Mengejutkan, Inilah Daftar Lengkap Kemampuan Senjata Nuklir Korea Utara
"Kembalinya sebuah kapal induk seperti itu sangat tidak biasa, menunjukkan tekad kuat untuk mengambil langkah penting menghadapi setiap provokasi dari Korea Utara," demikian tulis pernyataan Kepala Staf Gabungan Korea Selatan.
Seorang perwira militer Korea Selatan menyatakan, kembalinya kapal induk itu disepakati dalam pembicaraan telepon antara Menteri Pertahanan Korea Selatan Lee Jong Sup dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, Selasa (4/10) lalu.
Peluncuran rudal Korea Utara pada Selasa (4/10) merupakan uji coba rudal pertama yang melintasi wilayah Jepang dalam kurun lima tahun terkini.
Rudal itu diketahui meluncur sejauh 4.600 kilometer, dapat menjangkau pangkalan militer AS di Guam, Samudra Pasifik. Rudal itu pun disebut sebagai uji coba dengan jarak jangkau terjauh yang pernah dilakukan Korea Utara.
Seorang pejabat Korea Selatan menyebut meningkatnya provokasi Pyongyang belakangan ini diyakini menjadi langkah gradual sebelum uji coba nuklir ketujuh oleh rezim Kim Jong-un.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kyodo News