> >

Rusia Resmi Caplok 4 Wilayah Ukraina usai Putin Teken UU dari Parlemen, Perang Besar di Depan Mata

Krisis rusia ukraina | 5 Oktober 2022, 15:46 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin, hari Rabu, (5/10/2022) menandatangani UU yang secara resmi memasukkan empat wilayah Ukraina ke dalam Federasi Rusia.(Sumber: POCCNR TV)

KIEV, KOMPAS.TV — Presiden Rusia Vladimir Putin hari Rabu (5/10/2022) menandatangani undang-undang yang secara resmi memasukkan empat wilayah Ukraina ke dalam Federasi Rusia, seperti laporan Associated Press, Rabu (5/10/2022).

Penandatanganan itu adalah langkah konstitusi dalam negeri Rusia untuk menuntaskan pencaplokan, yang oleh AS dan Barat serta Ukraina dianggap bertentangan dengan hukum internasional.

Dokumen-dokumen itu dipublikasikan di situs web pemerintah Rusia hari Rabu pagi.

Awal pekan ini, kedua majelis parlemen Rusia meratifikasi UU yang menjadikan wilayah Donetsk, Luhansk, Kherson dan Zaporizhzhia bagian dari Rusia.

Langkah formal itu mengikuti "referendum" yang dituding Barat diatur oleh Kremlin di empat wilayah Ukraina dan dianggap Barat sebagai tipuan dari Rusia.

Langkah itu dilakukan saat perang Moskow di Ukraina memasuki fase baru yang lebih berbahaya.

Rusia menghadapi kemunduran yang meningkat di medan perang, dengan pasukan Ukraina merebut kembali semakin banyak tanah di timur dan selatan - wilayah yang masuk dalam anekdasi Moskow.

Baca Juga: Rusia Sudah Rekrut 200.000 dari 300.000 Tentara yang Ditargetkan, kata Menhan Sergei Shoigu

Presiden Rusia Vladimir Putin merayakan upacara peresmian pencaplokan 4 wilayah Ukraina, bersama dengan pemimpinnya yang pro-Rusia di Kremlin, Moskow, Jumat (30/9/2022). (Sumber: Sergei Karpukhin, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

Perbatasan wilayah yang diklaim Rusia masih belum jelas, tetapi Kremlin bersumpah untuk mempertahankan wilayah Rusia, juga empat wilayah yang baru diserap, dengan segala cara yang tersedia, termasuk senjata nuklir.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menanggapi pencaplokan tersebut dengan mengumumkan aplikasi jalur cepat untuk bergabung dengan NATO dan secara resmi mengesampingkan pembicaraan dengan Rusia.

Dekrit Zelenskyy, yang dirilis hari Selasa, menyatakan bahwa sudah tidak mungkin mengadakan negosiasi dengan Putin setelah keputusannya mengambil alih empat wilayah Ukraina.

Di medan perang hari Rabu pagi, beberapa ledakan mengguncang Bila Tserkva, memicu kebakaran di apa yang digambarkan sebagai fasilitas infrastruktur di kota di selatan ibu kota Kiev, kata pemimpin regional Oleksiy Kuleba di Telegram.

Indikasi awal adalah kota itu diserang oleh apa yang disebut "kamikaze" atau drone bunuh diri, katanya.

Bila Tserkva terletak sekitar 80 kilometer selatan Kiev.

Rusia semakin sering menggunakan drone bunuh diri dalam beberapa pekan terakhir, menimbulkan tantangan baru bagi pertahanan Ukraina.

Baca Juga: Gedung Putih Belum Lihat Indikasi Rusia Bersiap Gunakan Senjata Nuklir di Ukraina

Ilustrasi. Presiden Volodymyr Zelenskyy saat memimpin rapat Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional Ukraina di Kiev, 30 September 2022. (Sumber: Kantor Kepresidenan Ukraina via AP)

Kendaraan tak berawak dapat tetap tinggi untuk waktu yang lama sebelum menukik ke target mereka dan meledakkan muatan mereka pada saat terakhir.

Banyak serangan sebelumnya oleh pesawat tak berawak buatan Iran terjadi di selatan negara itu dan tidak di dekat ibu kota, yang tidak menjadi sasaran selama berminggu-minggu.

Dalam posting selanjutnya, Kuleba mengatakan total enam pesawat tak berawak Shahed-136 menghantam kota itu, salah satu yang terbesar di wilayah itu setelah Kiev sendiri. Satu orang terluka dalam serangan itu.

Pasukan Ukraina, sementara itu, terus membuat keuntungan di selatan.

Militer Kyiv mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka telah merebut kembali lebih banyak desa di wilayah Kherson sebagai bagian dari upaya serangan balasan besar-besaran mereka.

Komando Operasi Selatan mengatakan bendera Ukraina telah dikibarkan di atas desa Liubymivka, Khreschenivka, Zolota Balka, Biliaivka, Ukrainka, Velyka, dan Mala Oleksandrivka.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU