Wabah Kolera Telah Bunuh 110 Orang di Malawi Sejak Maret
Kompas dunia | 5 Oktober 2022, 07:28 WIBMALAWI, KOMPAS.TV – Sebanyak 110 orang meninggal akibat kolera yang telah menyebar ke 22 dari 28 distrik di Malawi, negara yang terletak di daratan Afrika bagian selatan.
Menurut menteri kesehatan setempat pada selasa (4/10/2022), kasus kolera tersebut telah menular ke 3.891 orang.
Kasus pertama dilaporkan pada Maret di distrik Machinga, Malawi bagian selatan. Menyebar terutama melalui makanan dan air yang tercemar dengan infeksi yang membuat lemah penderitanya.
Sejak itu, penyakit tersebut menyebar cepat ke wilayah-wilayah lain di Malawi dan meningkatkan kekhawatiran bisa memburuk saat awal musim hujan pada November dan Desember.
Menteri Kesehatan Khumbize Chiponda menyatakan bahwa sebagian besar orang yang meninggal karena wabah itu adalah mereka yang terinfeksi namun tidak segera mendapat perawatan di fasilitas kesehatan.
"Faktor-faktor utama terkait wabah kolera di kalangan masyarakat adalah makanan yang kurang bersih, kurangnya ketersediaan air bersih, serta masalah ketersediaan jamban dan penggunaannya (buang air besar sembarangan)," kata Chiponda, dilansir dari Antara.
Baca Juga: Wabah Kolera Makin Parah di Suriah, Ratusan Orang Terinfeksi, 39 Meninggal Dunia
Sebagai informasi, Republik Malawi merupakan negara yangh terletak di bagian selatan Benua Afrika dengan ibukotanya yaitu, Lilongwe.
Negara ini berbatasan dengan Tanzania di sebelah utara, Zambia di barat laut, dan Mozambik di timur, selatan dan barat.
Dahulunya Malawi adalah negara jajahan Inggris sehingga bahasa resmi negara ini adalah Bahasa Inggris. Makanya, Malawi tergabung ke dalam anggota commonwealth (negara persemakmuran Inggris).
Dikatakan, 20 persen wilayahnya adalah air. Pasalnya, Danau Malawi yang memanjang di sepanjang perbatasan timur Malawi mencakupi sepertiga wilayah negara itu.
Danau itu terbesar ketiga dan terdalam kedua di Afrika serta terbesar kesembilan di dunia. Danau ini berukuran 350 mil dari bagian utara ke ujung selatan.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV