> >

Rusia Pulangkan Ribuan Warga yang Dimobilisasi karena Tidak Layak Bertempur

Krisis rusia ukraina | 3 Oktober 2022, 17:11 WIB
Ribuan warga Rusia yang dimobilisasi untuk bertempur di Ukraina dipulangkan karena dianggap tidak memenuhi syarat ikut bertempur (Sumber: Straits Times)

Lyman adalah titik strategis penyeberangan sungai Siverskyi Donets, di mana Rusia berusaha mengkonsolidasikan pertahanannya, kata Kementerian Pertahanan Inggris.

“Berkat operasi yang sukses di Lyman kami bergerak menuju rute utara-selatan kedua… dan itu berarti jalur pasokan kedua akan terganggu,” kata Kolonel Viktor Kevlyuk di lembaga pemikir Pusat Strategi Pertahanan Ukraina.

"Dalam hal ini, kelompok Rusia di Luhansk dan Donetsk hanya dapat dipasok secara ketat melalui wilayah Rostov (Rusia)," kata Kolonel Kevlyuk kepada media Espreso TV.

Militer Ukraina mengatakan hari Senin pagi pasukan Rusia menggunakan rudal, serangan udara dan artileri dalam serangan di 35 pemukiman.

Baca Juga: NATO Yakin Rusia Melemah, tapi Masih Berbahaya

Wilayah penuh lubang artileri di dekat Kharkiv. Rusia hari Sabtu, (1/10/2022) menarik mundur pasukannya dari kota Lyman yang saat ini diduduki, memperbesar kesuksesan serangan balasan Ukraina. (Sumber: AP Photo)

Angkatan udara Ukraina menyerang sebuah pos komando, gudang senjata dan kompleks rudal anti-pesawat, dan menjatuhkan sebuah helikopter, sebuah pesawat serang, dan delapan pesawat tak berawak.

Gubernur Ukraina wilayah Zaporizhzhia mengatakan pasukan Rusia menyerang kota Zaporizhzhia dan desa-desa terdekat tadi malam, dengan sedikitnya 10 rudal.

Wilayah yang diklaim Putin dalam aneksasi adalah Donetsk dan Luhansk ditambah Kherson dan Zaporizhzhia di selatan, sama dengan sekitar 18 persen dari total luas permukaan Ukraina.

Parlemen Rusia akan mempertimbangkan pada hari Senin RUU dan perjanjian ratifikasi untuk menyerap daerah, kata ketua Majelis Rendah.

Upacara penandatanganan Kremlin yang penuh kemegahan dengan para pemimpin wilayah yang dilantik Rusia pada hari Jumat gagal membendung gelombang kritik di Rusia tentang bagaimana operasi militer ditangani.

Sekutu Putin, Ramzan Kadyrov, pemimpin wilayah Chechnya Rusia, hari Sabtu menyerukan perubahan strategi "sampai tingkat deklarasi darurat militer di daerah perbatasan dan penggunaan senjata nuklir daya ledak rendah".

Amerika Serikat mengatakan akan menanggapi dengan tegas setiap penggunaan senjata nuklir.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV/Straits Times


TERBARU