Surat Cinta Donald Trump dan Kim Jong-Un Akhinya Dipublikasikan, Ada 27 Surat
Kompas dunia | 2 Oktober 2022, 13:52 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un disebut memiliki hubungan yang dekat.
Keduanya kemudian diketahui kerap berkirim surat, yang kemudian ditemukan saat kediaman Trump di Mar-e-Lago digeledah Agustus lalu.
“Surat cinta” Kim Jong-un dan Trump yang diketahui antara April 2018 dan Agustus 2019 akhirnya dipublikasikan.
Klub Korea-Amerika, sebuah yayasan non-profit dari jurnalis Korea Selatan dari agensi media yang bebeda, mempublikasikan 27 surat pribadi antara Kim Jong-un dan Trump alam majalan mereka, The Korus Journal.
Baca Juga: Kim Jong Un Wajib Waspada, AS Korea Selatan dan Jepang Latihan Bareng Hadapi Kapal Selam Korea Utara
“Saya siap bekerja dengan Yang Mulia dengan seluruh hati dan kesetiaan,” bunyi surat Kim Jong-un bertanggal 1 April 2018, atau hampir 6 pekan sebelum ia pertama kali bertemu Trump dan pertemuan Singapura, seperti dikutip Yahoo News, Sabtu (1/10/2022).
Pada saat yang sama, Trump merespons bahwa ia bahagia bisa bertemu Kim, untuk meningkatkan hubungan secara drastis antara kedua negara.
Pada surat itu, Trump juga berterima kasih atas pemulangan jasad dari 55 tentara AS yang tewas pada Perang Korea 1950-53.
“Tetima kasih karena Anda menjaga janji untuk memulai proses pemulangan tentara kami,” kata Trump pada surat bertanggal 2 Agustus 2018.
“Saya menantikan untuk bisa segera bertemu Anda,” tambahnya.
Kim juga menyambut Trump pada hari ulang tahunnya di 2019 dengan sebuah surat yang juga menyebutkan peringatan satu tahun pertemuan bersejarah mereka di Singapura.
Baca Juga: Rusia Membela Diri Meski Pasukannya Kabur dari Lyman: Mundur Demi Jalur yang Lebih Menguntungkan
Trump membalasnya dua hari kemudian, mengatakan ia dan Kim berbagi hubungan unik dan pertemanan yang special.
Menurut laporan Korus Journal, Kim mengirimkan dua surat pada September 2018, di mana ia mengindikasikan keinginannya secara pribadi untuk berbicara dengan Trump terkait potensi denuklirisasi Korea Utara.
Rencana tersebut mengecualikan Presiden Korea Selatan saat itu, Moon Jae-in, Menteri Luar Negeri AS di eranya, Mike Pompeo.
Kim Jon-un tercatat menegaskan bahwa minat dari Moon Jae-in tak diperlukan.
Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada
Sumber : Yahoo News