Ukraina Daftar NATO Usai Daerah Dicaplok, Analis: Makin Jauh Tindakan Putin, Balasan Kiev Meningkat
Krisis rusia ukraina | 2 Oktober 2022, 02:05 WIBKIEV, KOMPAS.TV - Pengamat menyebut tindakan Ukraina mendaftarkan diri dan minta percepatan aksesi ke NATO adalah balasan atas aneksasi empat oblast (daerah setingkat provinsi) oleh Rusia yang diresmikan pada Jumat (30/9/2022).
Volodymyr Fesenko, analis sekaligus kepala Penta Center, sebuah lembaga wadah pemikir yang berbasis di Kiev, menyebut langkah pendaftaran Ukraina ke NATO adalah suatu “respons asimetris” atas kebijakan Vladimir Putin.
Fesenko menyebut, semakin jauh tindakan presiden Rusia itu, maka akan semakin jauh pula tindakan balasan yang diambil pemerintahan Volodymyr Zelenskyy.
“Putin menganeksasi wilayah kami yang mana tidak dia kuasai, tetapi dia menyatakan bahwa dia siap melangkah lebih jauh. Kami siap untuk bertindak lebih jauh juga,” kata Fesenko kepada Associated Press, Jumat (1/10).
Baca Juga: Rusia Tarik Mundur Pasukan dari Lyman Dekat Kharkiv, Perbesar Kesuksesan Serangan Balik Ukraina
Langkah Ukraina mendaftarkan diri ke NATO diumumkan Zelenskyy segera usai Putin meresmikan aneksasi Oblast Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zapiorizhzhia dalam sebuah acara megah di Moskow.
Sebelumnya, empat daerah yang sebagian wilayahnya diduduki pasukan Rusia itu menggelar referendum selama lima hari. Hasil referendum ini ditolak oleh Ukraina serta berbagai negara lain.
Meskipun Zelenskyy meminta proses aksesi yang dipercepat ke NATO, Fesenko ragu hal tersebut akan terjadi. Ia memprediksi Ukraina dapat diterima NATO, tetapi setelah perang Rusia-Ukraina berakhir.
“Secara realistis, kami sepenuhnya paham bahwa prosedur Ukraina bergabung NATO serupa dengan apa yang terjadi dengan Swedia dan Finlandia, sulit langsung terjadi,” kata Fesenko.
“Menurut saya, probabilitas Ukraina gabung NATO, dengan mempertimbangkan pendaftaran ini, meningkat secara substansial. Namun, menurut saya, ini akan terjadi setelah perang Ukraina melawan Rusia, melawan agresi Rusia, selesai,” pungkasnya.
Baca Juga: Gawat, Penasihat Biden Akui Ada Risiko Putin Gunakan Senjata Nuklir dalam Perang Ukraina
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Associated Press