Krisis Inggris Kian Gawat, Menteri Keuangan Prancis Khawatir: Kebijakan Fiskal Ekonomi Tak Berhasil
Kompas dunia | 1 Oktober 2022, 13:25 WIBPARIS, KOMPAS.TV - Kondisi krisis Inggris yang semakin gawat membuat Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire, khawatir.
Kekhawatiran itu muncul setelah proposal fiskal pekan lalu menyebabkan aksi jual di pasar, dan memaksa bank sentral untuk turun tangan.
Le Maire menilai Inggris tengah membayar harga atas keputusan mereka meninggalkan Uni Eropa (UE).
“Saya merasa khawatir dengan situasi di Inggris,” kata Le Maire kepada Europe1, Jumat (30/9/2022), dikutip dari Bloomberg.
Baca Juga: Jokowi Sempat Khawatir dengan Usaha Rusia Caplok 4 Wilayah Ukraina, Ini Yang Ditakutkannya
“Apa yang telah ditunjukkan? Itu menunjukkan bahwa ledakan besar ekonomi dan kebijakan fiskal tak berhasil,” tambahnya.
La Maire mengatakan ada pelajaran yang bisa dipetik dari krisis Inggris, yang melihat nilai tukar poundsterling jatuh ke posisi terlemah terhadap dolar AS.
“Ketika Anda melakukan ledakan seperti itu dengan pengumuman yang diusulkan oleh beberapa partai oposisi Prancis, maka itu akan mengganggu pasar, mengganggu keseimbangan keuangan dan menyebabkan bencana dengan suku bunga 4,5 persen, atau lebih tinggi di Inggris,” tuturnya.
Le Maire, yang menyayangkan keputusan Inggris meninggalkan UE, menyoroti kerja sama di antara para pejabat keuangan di kawasan Eropa, yang membantu mempromosikan kebijakan yang lebih baik.
“Kami memiliki suku bunga wajar yang cukup dekat dengan suku bunga Jerman karena ada konsistensi dalam kebijakan ekonomi dan keuangan Prancis,” tuturnya.
Baca Juga: Bocoran Amnesty International: Iran Perintahkan Aparat Keamanan Keras Hadapi Demonstran Mahsa Amini
“Keluar dari UE berdampak cukup besar, karena Eropa adalah sebuah proteksi. Berdiri bersama Jerman, Italia, Spanyol dan anggota zona Euro, saling berkonsultasi terkait kebijakan ekonomi, melihat bagaimana kami menangani inflasi bersama, bagaimana menurunkan harga energi bersama. Itu perlindungan sejati,” lanjutnya.
Le Maire pun menjelaskan bagaimana keanggotaan mata uang tunggal telah membantu Prancis dalam beberapa tahun terakhir.
“Zona Euro melindungi kami selama Covid-19, dan memungkinkan kami meningkatkan utang dalam jumlah besar, dengan tingkat yang sangat menguntungkan,” katanya.
“Itu menyelamatkan ekonomi kami, dan semua orang harus menyadari hal ini. Tanpa euro dan Eropa, kami tak bisa menyelamatkan ekonomi seperti yang telah kami lakukan. Sama halnya dengan inflasi,” lanjut Le Maire.
Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Bloomberg