Cara Rusia Cegah Warganya Kabur karena Mobilisasi Militer, Tak Keluarkan Paspor bagi Wajib Militer
Krisis rusia ukraina | 29 September 2022, 12:39 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia akhirnya bergerak untuk mencegah warganya kabur karena mobilisasi militer parsial yang diumumkan Presiden Vladimir Putin.
Mereka memutuskan tak akan mengeluarkan paspor bagi wajib militer yang akan menjadi pasukan cadangan untuk ditugaskan ke Ukraina.
Hal itu menyusul ketakutan meningkatnya pembatasan perjalanan, dan puluhan ribu orang yang memutuskan hengkang dari negara itu.
Baca Juga: Rusia Hujat AS Terkait Konflik Nuklir Terbatas: Penggunaan Senjata Nuklir adalah Bencana Global
“Jika seorang warga negara dipanggil untuk dinas militer atau menerima panggilan (untuk mobilisasi) paspornya akan ditolak,” bunyi pernyataan di portal Pemerintahn Rusia dikutip dari The Moscow Times.
Ia menambahkan bahwa mereka yang paspornya tak akan dikeluarkan, akan diberi tahu berapa lama hal tersebut akan berlaku.
Sejak Putin mengumumkan mobilisasi untuk menambah pasukan Rusia di Ukraina, puluhan ribu warga telah kabur menuju negara tetangga.
Banyak yang takut, para pria yang berusia wajib militer akan dilarang meninggalkan Rusia.
Apalagi dilaporkan beberapa orang telah ditolak untuk meninggalkan Rusia.
Hanya sebagian kecil warga Rusia yang memiliki paspor yang memungkinkan mereka meninggalkan negara itu.
Baca Juga: Cuek akan Protes Barat, Rusia Siap Integrasikan Wilayah Ukraina yang Diduduki Berdasarkan Referendum
Rusia juga memiliki sistem “paspor internal”, dokumen yang digunakan sebagai tanda pengenal dan diterima di beberapa tetangga bekas Rusia, sesame bekas Uni Sovyet.
Namun, portal itu tak menyebutkan pembatasan pada pemberian dokumen-dokumen itu.
Banyak Rusia kabur ke Armenia, Belarusia, Kazakhstan, dan Kirgisztan menggunakan paspor internal, sejak mobilisasi militer.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : The Moscow Times