Kadyrov Diyakini Miliki Rencana Berani Menolak Perintah Putin, Disebut Demi Memerdekakan Chechnya
Krisis rusia ukraina | 25 September 2022, 08:15 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov diyakini miliki rencana tersendiri hingga berani menolak perintah Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mobilisasi militer parsial.
Kadyrov menegaskan mobilisasi parsial yang diumumkan Putin tak akan berlaku di Chechnya.
Hal itu cukup mengejutkan mengingat Kadyrov merupakan sekutu setia Putin, dan ikut menurunkan pasukannya di Ukraina.
Namun pakar politik dan analis Rusia, Andrey Piontkovsky memiliki pandangannya tersendiri terkait tingkah Kadyrov tersebut.
Baca Juga: Kadyrov Membangkang Putin, Tolak Mobilisasi Parsial Rusia di Republik Chechnya
Ia merasa Kadyrov tengah mempersiapkan diri untuk memerdekakan Chechnya di akhir masa kepemimpinan Putin.
“Aktivitas Kadyrov, pernyataannya yang dramatis dan kontradiktif menunjukkan bahwa Kadyrov sudah bekerja dalam paradigma pasca-Putin dan pasca-Rusia,” katanya dikutip dari Odessa Journal.
“Jangan lupa, Rusia adalah konfederasi dari dua negara, Chechnya dan Rusia. Dan konfederasi ini bersandar pada persatuan pribadi Putin dan Kadyrov. Putin menyadari bahwa perang di Chechnya telah hilang dan setuju membayar upeti ekonomi besar ke rezim Kadyrov,” lanjut Piontkovsky.
Ilmuwan politik itu mengatakan kondisi itu yang kemudian membuat Kadyrov setia kepada Putin.
Baca Juga: Putin Keluarkan UU Cegah Tentara Rusia yang Kabur dan Menyerah ke Musuh, Bakal Dipenjara Lama
Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada
Sumber : Odessa Journal