> >

Cara Rusia Mobilisasi Militer Bikin Marah, Warga Ditangkap Tengah Malam dan Dikirim Paksa

Krisis rusia ukraina | 24 September 2022, 11:13 WIB
Seorang pria Rusia mengacungkan jempol saat menyeberang ke Georgia usai diberlakukannya mobilisasi militer parsial. Cara Rusia melakukan mobilisasi militer telah menimbulkan kemarahan warganya. (Sumber: AP Photo/Shakh Aivazov)

SIBERIA, KOMPAS.TV - Keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin menerapkan mobilisasi umum menimbulkan kemarahan di tengah warganya sendiri.

Para perekrut dilaporkan mengejar ribuan pria yang sesuai usia wajib militer.

Bahkan banyak dari mereka yang ditangkap pada tengah malam dan dibawa paksa ke pusat latihan militer, dan kemungkinan langsung dikirim ke garis depan.

Putin memutuskan pemberlakuan mobilisasi militer untuk menambah kekuatan di Ukraina.

Baca Juga: Cara Warga Rusia Hindari Dikirim ke Ukraina: Patahkan Kaki, Naik Sepeda hingga Masuk Penjara

Dilaporkan sebanyak 300.000 personel pasukan cadangan akan dikirimkan ke medan perang.

Meski pemerintah Rusia mengungkapkan akan membatasi mobilisasi parsial hanya bagi mereka yang memiliki pengalaman militer, proses pemanggilan awal telah memicu kekhawatiran bahwa Putin mencoba mengaktifkan lebih dari 300.000 tentara.

“Di sini seperti neraka. Mereka menangkapi semua orang,” ujar seorang warga Sosnovo-Ozerskoye, sebuah pemukiman yang memiliki 6.000 penduduk di Buryatia, bagian timur Siberia yang berbatasan dengan Mongolia, seperti dikutip dari Washingon Post.

Pernyataan itu diungkapkan penduduk tersebut kepada Victoria Maldeva, aktivis dari Free Buryatia Foundation, yang mengumpulkan ratusan laporan mengenai mobilisasi militer massal.

“Orang-orang mabuk yang seharusnya pergi pada hari yang sama, berkeliaran di alun-alun kota,” kata penduduk tersebut.

Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Washington Post


TERBARU