> >

Setidaknya 9 Orang Tewas pada Unjuk Rasa Iran atas Kematian Perempuan Muda usai Ditahan Polisi Moral

Kompas dunia | 23 September 2022, 06:10 WIB
Bentrokan pasukan keamanan Iran dan pengunjuk rasa yang memprotes kematian perempuan muda ditangan polisi moral dilaporkan sudah menewaskan 9 orang. (Sumber: AP Photo)

Baca Juga: Perempuan Iran yang Ditahan karena Tak Berjilbab Tewas di Tahanan, Demonstran Mengamuk di Teheran

Kematian Mahsa Amini, tetapi berita itu tetap membangkitkan murka ribuan perempuan Iran yang selama beberapa dekade menghadapi murka satuan penegak moralitas Republik Islam secara langsung. (Sumber: New York Times)

Media yang dikelola pemerintah Iran minggu ini melaporkan demonstrasi di setidaknya 13 kota, termasuk ibu kota, Teheran.

Video online menunjukkan pasukan keamanan menembakkan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan ratusan pengunjuk rasa.

Amnesty International yang berbasis di London melaporkan bahwa petugas juga melepaskan tembakan dan memukuli pengunjuk rasa dengan tongkat.

Rekaman di media sosial dari kota utara Tabriz menunjukkan seorang pemuda yang diduga ditembak oleh pasukan keamanan berdarah di jalan ketika pengunjuk rasa berteriak minta tolong.

Video lain menunjukkan seorang polisi menembakkan senapan ke seorang demonstran yang meruntuhkan papan iklan pro-pemerintah di provinsi Khorasan Utara. Tidak jelas apakah dia terluka.

Dalam video lain, pengunjuk rasa terlihat membakar papan reklame besar yang menunjukkan Qassem Soleimani -jenderal top Iran yang tewas dalam serangan udara AS- di kampung halamannya di Kerman. Soleimani memiliki status ikonik di antara pendukung pemerintah.

Baca Juga: Nyanyi Kematian untuk Diktator: Bisakah Gelombang Protes Mahsa Amini Tumbangkan Rezim Teokrasi Iran?

Motor polisi dibakar massa dalam aksi demonstrasi memprotes kematian Mahsa Amini di Teheran, Iran, Senin (19/9/2022). (Sumber: Associated Press)

Setidaknya sembilan orang tewas dalam konfrontasi, menurut hitungan AP berdasarkan pernyataan dari media pemerintah dan semi resmi Iran. Dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, Garda Revolusi menyalahkan kerusuhan pada "musuh-musuh Iran."

Di provinsi asal Amini, Kurdistan, kepala polisi provinsi mengatakan empat pengunjuk rasa tewas oleh tembakan langsung. Di Kermanshah, jaksa mengatakan dua pengunjuk rasa tewas, bersikeras bahwa peluru tidak ditembakkan oleh pasukan keamanan Iran.

Tiga pria yang berafiliasi dengan Basij, pasukan sukarelawan di bawah Garda, tewas dalam bentrokan di kota Shiraz, Tabriz dan Mashhad, media semi-resmi melaporkan, menjadikan jumlah korban tewas yang diakui oleh para pejabat menjadi sedikitnya sembilan di kedua sisi.

Pakar independen di PBB mengatakan seorang perempuan dan seorang anak laki-laki berusia 16 tahun termasuk di antara mereka yang tewas, dengan puluhan lainnya terluka dan ditangkap.

Di provinsi utara Mazandaran, massa yang marah merusak atau membakar lebih dari 40 properti pemerintah dan melukai 76 petugas keamanan, kata Rouhollah Solgi, wakil gubernur.

Iran telah bergulat dengan gelombang protes di masa lalu, terutama atas krisis ekonomi jangka panjang yang diperburuk oleh sanksi Barat terkait dengan program nuklirnya. Warga juga menyalahkan korupsi dan salah urus pemerintah.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Associated Press


TERBARU