Pemerintah Iran Klaim Kerusuhan Terkait Kematian Mahsa Amini Dikompori Asing, 3 WNA Ditangkap
Kompas dunia | 21 September 2022, 18:55 WIBTEHERAN, KOMPAS.TV - Pemerintah Iran mengklaim kerusuhan yang melanda berbagai kota di negaranya dikompori oleh pihak asing. Iran sendiri tengah diterpa gelombang demonstrasi sejak Sabtu (17/9/2022) di berbagai kota, termasuk ibu kota Teheran.
Demonstrasi tersebut dipicu oleh kematian Mahsa Amini, seorang perempuan yang tewas dalam tahanan usai ditangkap polisi moral karena melanggar aturan hijab.
Komunitas internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengkritik kebijakan Iran yang berujung kematian Amini.
Akan tetapi, pejabat-pejabat Iran mengelak dari kritikan dengan menyebutnya bermuatan politis. Teheran pun menuduh negara asing mengompori gelombang kerusuhan.
Gubernur Teheran Muhsin Mansuri menuduh kedutaan luar negeri mengompori demonstran. Juga, ia menyatakan bahwa tiga warga negara asing ditangkap terkait kerusuhan.
Baca Juga: Protes Kematian Mahsa Amini, Perempuan di Iran Bakar Hijab sambil Menari
Akan tetapi, Mansuri enggan merinci kedutaan negara mana yang dimaksud atau warga dari negara mana yang ditangkap.
'AS tumpahkan air mata buaya'
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian telah menjawab kritikan internasional terhadap negaranya, terutama dari Amerika Serikat (AS).
Sebelumnya, Washington mengkritik kebijakan yang berujung tewasnya Amini dengan menyebut bahwa “persekusi sistematis” terhadap perempuan di Iran harus diakhiri. Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
“Amerika Serikat dan rakyat Iran berdukacita atasnya (Amini). Kami meminta pemerintah Iran mengakhiri persekusi sistematisnya terhadap perempuan dan mengizinkan demonstrasi damai,” demikian cuit Blinken dikutip Associated Press, Selasa (20/9).
Hossein Amirabdollahian mendamprat Blinken dan menyebut AS sekadar “menumpahkan air mata buaya.”
“Sebuah investigasi telah digelar atas kematian tragis Mahsa yang, sebagaimana disampaikan Presiden (Ebrahim Raisi), sudah seperti putri kami sendiri,” kata Amirabdollahian.
“Bagi Iran, hak asasi manusia adalah nilai inheren, tidak seperti mereka yang melihatnya sebagai alat menghadapi musuh,” lanjutnya.
Presiden Raisi sendiri telah memerintahkan digelarnya investigasi tentang kematian Mahsa Amini. Kepada keluarga korban, ia berjanji kasus ini akan dituntaskan.
Baca Juga: Perempuan Iran yang Ditahan karena Tak Berjilbab Tewas di Tahanan, Demonstran Mengamuk di Teheran
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Purwanto
Sumber : Associated Press