> >

Ribuan Orang Berpawai di Turki Menuntut Pelarangan Kelompok LGBTQ

Kompas dunia | 19 September 2022, 11:20 WIB
Demonstran Turki meneriakkan slogan menuntut pelarangan kelompok LGBT sambil memegang bendera Turki selama protes anti LGBTQ+, di distrik Fatih Istanbul, Minggu, 18 September 2022. (Sumber: AP Photo/Khalil Hamra)

ISTANBUL, KOMPAS.TV — Ribuan orang turun ke jalan di Istanbul, Turki menuntut agar asosiasi LGBTQ ditutup dan kegiatan mereka dilarang, dalam demonstrasi terbesar dari jenisnya di Turki, hari Minggu, (19/9/2022).

Seperti dilansir Associated Press, Senin (19/9/2022), beberapa ribu orang mengikuti demonstrasi yang dijuluki "The Big Family Gathering".

Kursat Mican, seorang pembicara untuk penyelenggara unjuk rasa, mengatakan mereka mengumpulkan lebih dari 150.000 tanda tangan untuk menuntut undang-undang baru dari parlemen Turki yang akan melarang apa yang mereka sebut propaganda LGBTQ, yang mereka katakan meliputi Netflix, media sosial, seni dan olahraga.

Hatice Muge, yang bekerja sebagai pengasuh, datang ke unjuk rasa dari provinsi Bursa.

"Orang-orang di sini (turun ke jalan) meskipun hujan untuk anak-anak mereka, untuk generasi mendatang," katanya, mendesak pemerintah Turki untuk mengambil tindakan.

"Mereka harus menyelamatkan keluarga, mereka harus menyelamatkan anak-anak dari kotoran ini." tegas Hatice.

Kelompok itu memegang spanduk bertuliskan: "Melindungi keluarga adalah masalah keamanan nasional."

Parade LGBTQ tidak diizinkan di Turki sejak 2015.

Baca Juga: 150 Ribu Orang di Berlin Turun ke Jalan Suarakan Hak-hak Kaum LGBTQ

Demonstran Turki meneriakkan slogan menuntut pelarangan kelompok LGBT sambil memegang bendera Turki selama protes anti LGBTI+, di distrik Fatih Istanbul, Minggu, 18 September 2022. (Sumber: AP Photo/Khalil Hamra)

Menjelang demonstrasi hari Minggu, penyelenggara mengedarkan video menggunakan gambar dari pawai Kebanggaan LGBTQ di Turki.

Video itu dimasukkan dalam daftar pengumuman layanan masyarakat dari pengawas media Turki.

Video dan demonstrasi tersebut memicu kecaman dari asosiasi LGBTQ dan kelompok hak asasi lainnya.

Penyelenggara Istanbul Pride meminta kantor gubernur untuk melarang acara tersebut dan pihak berwenang untuk menghapus video tersebut, dengan alasan keduanya penuh kebencian.

ILGA Europe, yang bekerja untuk kesetaraan LGBTQ, men-tweet bahwa mereka sangat prihatin dengan risiko kekerasan.

"Negara Turki perlu menegakkan kewajiban konstitusionalnya untuk melindungi semua warganya dari kebencian dan kekerasan," katanya.

Kantor Amnesty International Turki mengatakan pengumuman layanan masyarakat yang mencantumkan acara tersebut melanggar prinsip kesetaraan dan non-diskriminasi Turki.

Pejabat tinggi Turki menyebut orang-orang LGBTQ sebagai "cabul" yang bertujuan untuk melukai nilai-nilai keluarga tradisional.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU