Xi Jinping dan Putin Bersua di Uzbekistan, Saling Dukung dan Kecam Upaya AS Dominasi Dunia
Kompas dunia | 15 September 2022, 21:23 WIBSAMARKAND, KOMPAS.TV – Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu untuk mempererat hubungan kedua negara di Uzbekistan, Kamis (15/9/2022).
Dalam pembicaraan dengan Xi, Putin mengecam upaya buruk AS dan sekutunya mempertahankan dominasi dunia.
“Upaya-upaya untuk menciptakan dunia unipolar baru-baru ini kian memburuk. Mereka benar-benar tidak dapat diterima oleh mayoritas negara-negara di dunia,” ujar Putin dalam pidato pembukaannya seperti dilansir Associated Press.
Sementara itu, Xi terbilang lebih hati-hati.
Ia menyebut, bersama Rusia, “China siap menjadi contoh kekuatan dunia yang bertanggung jawab dan untuk memainkan peran utama untuk membawa dunia yang berubah dengan cepat ke jalur pembangunan yang berkelanjutan dan positif.”
Xi Jinping dan Putin bertemu di Uzbekistan dalam pertemuan Organisasi Kerja Sama Shanghai atau Pakta Shanghai (SCO), aliansi keamanan yang dididirikan untuk menangkal pengaruh Amerika Serikat (AS). SCO beranggotakan 8 negara, yakni Rusia, China, India, Pakistan, serta empat negara eks Soviet di Asia Tengah, yaitu Kazakhstan Kyrgysta, Tajikistan, dan Uzbekistan.
Baca Juga: Mobil Putin Diserang Bom, Disebut Usaha Pembunuhan Presiden Rusia
Pertemuan itu berlangsung di tengah perang Rusia-Ukraina dan konflik Armenia-Azerbaijan yang kembali meletus. Pun, di tengah ketegangan hubungan antara China dan Washington, Eropa, Jepang, dan India karena perselisihan teknologi, keamanan dan wilayah.
Konferensi tingkat tinggi SCO yang digelar di kota kuno Samarkand itu merupakan kunjungan luar negeri pertama Xi Jinping sejak pandemi melanda 2,5 tahun lalu. Kunjungan ini sekaligus menegaskan hasrat Beijing untuk menjadi kekuatan di kawasan itu.
Pertemuan antara kedua pemimpin itu berlangsung usai Rusia terpaksa menarik pasukannya dari Ukraina timur-laut pekan lalu di tengah perlawanan sengit Ukraina. Ukraina merebut kembali sejumlah wilayah desa dan kota yang sebelumnya diduduki Rusia. Ini merupakan kemunduran besar bagi Moskow.
Penulis : Vyara Lestari Editor : Purwanto
Sumber : Associated Press