Ketika Raja-Raja Eropa Punya Hubungan Saudara, tetapi Permusuhan dan Pembunuhan Tetap Terjadi
Kompas dunia | 13 September 2022, 07:10 WIBSementara Kaisar Karl I dari Austria dipaksa turun dan Franz Ferdinand (calon kaisar Meksiko) dibunuh di Sarajevo. Raja Wilhelm, setelah kalah perang hidup di pengasingan.
Namun yang paling menyedihkan adalah nasib Tsar Nicholas II, yang digulingkan oleh Revolusi Bolshevik di Rusia bersama isterinya Ratu Alexandra. Saat digulingkan dengan cara mengenaskan, Raja Inggris George V dan isteri Ratu Mary, ingin sekali membantu memberikan tempat pelarian ke Inggris.
"Tetapi politik negara tidak memungkinkan mereka mengulurkan tangan. Mereka sangat terpukul, ketika kerabat mereka itu akhirnya mengalami nasib yang mengenaskan," demikian sejarah mencatat.
Sementara itu, kerabat mereka yang memerintah di wilayah-wilayah lain di Eropa nasibnya sama tak beruntung, ada yang dibunuh, diasingkan bahkan bunuh diri. Masa depan monarki di Eropa di pertengahan abad 20 itu benar-benar suram. Hanya kerajaan Inggris yang mampu melewati berbagai gejolak sosial politik negerinya dengan selamat. Terbukti hingga sekarang monarki Inggris tetap langgeng.
Baca Juga: Mengejutkan! Dinobatkan Jadi Raja Inggris, Raja Charles III Ternyata Miliki Darah Rusia
Melihat morat-maritnya kerajaan di dunia, Raja Farouk dari Mesir (digulingkan oleh Gamal Abdel Nasser pada 19520), pada tahun 1930-an pernah menyatakan secara olok-olok nasib para raja dengan menyamakan dengan permainan kartu remi. "Nanti di dunia hanya ada lima raja saja, yaitu Raja Hati, Raja Wajik, Raja Keriting, Raja Sekop dan Raja Inggris," katanya.
Penulis : Iman Firdaus Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV