Tak Bosan, Macron akan Kembali Hubungi Putin Terkait PLTN Zaporizhizhia
Krisis rusia ukraina | 12 September 2022, 09:35 WIBPARIS, KOMPAS.TV - Presiden Prancis Emmanuel Macron tak bosan untuk kembali menghubungi Presiden Rusia, Vladimir Putin untuk membicarakan masalah Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia.
Pada beberapa hari ke depan, Macron akan kembali berbicara dengan Putin terkait PLTN milik Ukraina yang diserang Rusia itu.
Rencana Presiden Macron tersebut diungkapkan oleh Istana Elysee, Minggu (11/9/2022).
“Presiden akan berbicara dengan Presiden Putin pada beberapa hari mendatang untuk mencapai kesepakatan untuk memastikan keselamatan PLTN Zaporizhzhia,” bunyi kantor kepresidenan dikutip dari TASS.
Baca Juga: Rusia Serang Pembangkit Listrik, Pemadaman Meluas di Seluruh Ukraina, Pejalan Kaki Gunakan Senter
Mereka juga mengatakan Macron juga akan berhubungan dengan Presiden Ukraina Vladimir Zelenskyy dan Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi.
Berdasarkan penuturan Istana Elysee, Macron menekankan perlunya menjamin keamanan PLTN Zaporizhzhia dan mencatat bahwa kehadiran Rusia mendasari risiko yang dihadapi pembangkit listrik tenaga nuklir.
“Presiden Prancis menyerukan penarikan senjata berat dan senjata Rusia lainnya, serta penerapan rekomendasi IAEA untuk memastikan keamanan fasilitas,” tambahnya.
Selain itu, Macron juga menyerukan agar operasi Rusia segera diakhiri dan dimulainya pembicaraan tentang memulihkan kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina.
Sebelumnya, Macron dan Putin sempat berbicara di telepon pada 19 Agustus lalu.
Pembicaraan itu sendiri diminta oleh pihak Prancis kepada Rusia.
Pembicaraan tersebut menjadi yang pertama dari kedua pemimpin sejak Mei lalu.
Sejak Rusia menyerang Ukraina, Macron sendiri sudah beberapa kali berbicara dengan Putin baik lewat sambungan telepon maupun bertemu langsung.
Mengingat Prancis adalah anggota NATO, Macron meminta agar Putin menghentikan serangannya ke Ukraina.
Macron sendiri pada Sabtu (10/9/2022), sudah meenghubungi Zelenskyy lewat sambungan telepon.
PLTN Zaporizhzhia saat ini tengah dikuasai oleh Rusia, meski kebanyakan staf-nya dari Ukraina.
Baca Juga: Cara Ukraina Bikin Rusia Babak Belur di Kharkiv, Tipu Moskow Pakai Isu Serangan Besar ke Kherson
Pada beberapa pekan terakhir, serangan di PLTN Zaporizhzhia kian meningkat.
Baik Ukraina dan Rusia saling menyalahkan atas serangan tersebut.
Misi dari IAEA, yang dipimpin Dirjen Grossi, telah mendatangi PLTN pada awal bulan ini.
Pada laporannya, IAEA meminta agar segera ditempatkan zona keamanan di sekitar PLTN Zaporizhzhia untuk menghindari insiden nuklir yang dipacu pertempuran.
Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus
Sumber : TASS