Waduh! Gara-gara Ada Komponen dari China, AS Batalkan Pengiriman Jet Tempur F-35

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Amerika Serikat (AS) memutuskan menghentikan pengiriman jet tempur F-35 setelah diketahui ada komponennya yang merupakan buatan China.

Pentagon mengungkapkan bahwa campuran logam dalam komponen pesawat siluman itu merupakan buatan China.

Dengan begitu, adanya komponen tersebut melanggar aturan akuisisi pertahanan federal.

Pentagon mengatakan magnet yang mengandung campuran logam itu digunakan sebagai bagian daya terintegrasi dan tak menimbulkan masalah keamanan.

Baca Juga: Pengakuan Eks Mata-Mata Rusia, Khianati Kelompok Oposisi dan Adanya Ketakutan terhadap CIA

“Kami telah mengkonfirmasikan bahwa magnet tak mengirimkan informasi atau membahayakan integritas pesawat dan tak ada risiko kinerja, kualitas, keselamatan atau keamanan yang terkait dengan masalah ini, dan operasi penerbangan untuk armada dalam layanan F-35 akan berlanjut seperti biasa,” tutur Juru Bicara Departemen Pertahanan, Russ Goemaere dikutip dari CNN, Rabu (7/9/2022).

Pentagon mengungkapkan Perusahaan Lockheed Martin, sebagai perakit pesawat telah menemukan sumber alternatif untuk campuran logam tersebut pada pengiriman selanjutnya.

Perusahaan itu secara sukarela melaporkan keadaan itu, dan peninjauan sedang dilakukan untuk menentukan bagaimana hal tersebut bisa terjadi.

Pentagon tak mengungkapkan berapa banyak pengiriman pesawat yang dihentikan, atau berapa banyak yang memiliki campuran logam dari China.

Baca Juga: Pelaku Penusukan Massal yang Bunuh 10 Orang di Kanada Tewas, Alami Kecelakaan Saat Dikejar Polisi

Perusahaan dijadwalkan mengirimkan hingga 153 buah F-35 pada 2022, dan sejauh ini telah mengirimkan 88 buah.

F-35 adalah salah satu jet tempur paling tangguh di dunia.

AS mengoperasikan ratusan jet, yang datang dalam tiga konfigurasi, F-35A yang lepas landas dan mendarat konvensional, yang diterbangkan oleh Angkatan Udara.

Selain itu F-35B Korps Marinir yang dapat mendarat secara vertical, dan F-35C, dikonfigurasi untuk operasi kapal induk.

Penulis : Haryo Jati Editor : Purwanto

Sumber : CNN