Iran Hanya Perlu 4 Minggu Hasilkan Uranium Standar Senjata Nuklir Jika Diinginkan, kata Sumber IAEA
Kompas dunia | 7 September 2022, 22:22 WIBWINA, KOMPAS.TV - Iran sekarang dilaporkan dapat memproduksi 25kg uranium pada tingkat kemurnian 90 persen, dan membutuhkan kira-kira tiga hingga empat minggu untuk menghasilkan bahan yang cukup untuk membuat bom nuklir jika diinginkan, menurut sumber Badan Pengawas Atom Internasional PBB seperti laporan Straits Times, Rabu (7/9/2022).
Stok uranium Iran yang diperkaya hingga 60 persen atau mendekati tingkat senjata saat ini dalam tingkat cukup, dan jika diperkaya lebih lanjut mampu membuat sebuah bom nuklir, seperti disebut dalam laporan pengawas nuklir PBB IAEA hari Rabu (7/9/2022)
Melewati ambang batas itu adalah tonggak sejarah dalam penguraian kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dan kekuatan dunia, yang membatasi kemurnian yang diizinkan Iran untuk memperkaya uranium pada 3,67 persen, jauh di bawah 20 persen yang dicapai sebelum kesepakatan dan perjanjian, sementara 90 persen adalah kelas senjata.
Penarikan Washington dari kesepakatan di bawah Presiden Donald Trump saat itu dan penerapan kembali sanksi terhadap Teheran yang telah dicabut berdasarkan kesepakatan itu mendorong Teheran untuk melanggar pembatasan kesepakatan nuklir.
"Iran sekarang dapat memproduksi 25kg (uranium) pada 90 persen jika mereka (sic) menginginkannya," kata seorang diplomat senior dalam menanggapi laporan Badan Energi Atom Internasional IAEA hari Rabu ketika ditanya apakah Iran memiliki cukup bahan yang diperkaya hingga 60 persen untuk satu bom.
Laporan itu mengatakan stok uranium Iran diperkaya hingga 60 persen dan dalam bentuk uranium hexafluoride, gas yang memperkaya sentrifugal, diperkirakan sebesar 55,6kg, meningkat 12,5kg dari laporan triwulanan sebelumnya.
Iran akan membutuhkan kira-kira tiga hingga empat minggu untuk menghasilkan bahan yang cukup untuk membuat bom jika diinginkan, kata diplomat itu, seraya menambahkan bahwa IAEA akan membutuhkan dua hingga tiga hari untuk mendeteksi pergerakan ke arah itu. Iran membantah berniat membuat senjata nuklir.
Pembicaraan tidak langsung antara Iran dan Amerika Serikat hanya menghasilkan kemajuan tersendat untuk menghidupkan kembali kesepakatan, yang akan membuat banyak sentrifugal canggih yang sekarang digunakan Iran offline karena kesepakatan itu hanya memungkinkannya untuk memperkaya dengan sentrifugal IR-1 generasi pertama.
Baca Juga: Bertemu Penasihat Joe Biden, Menhan Israel Tegaskan Penolakan atas Perjanjian Nuklir Iran
Kesepakatan yang dihidupkan kembali juga akan memangkas stok uranium yang diperkaya ke berbagai tingkat, saat ini sekitar empat ton, kembali ke batas kesepakatan 202,8kg.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV/Straits Times