China Banggakan Kerja Sama Kereta Cepat dengan Indonesia, Disebut Suntikan Kuat ke Ekonomi Setempat
Kompas dunia | 6 September 2022, 21:29 WIBBaca Juga: Cek Lulusan SMA/SMK-S1, PT Kereta Cepat Indonesia China Buka Banyak Lowongan Kerja, Nih!
“Sejak awal studi kelayakan dilakukan pihak China. Sangat aneh jika mereka tidak mampu mendeteksi potensi pembengkakan biaya tersebut. Apakah ini karena kredibilitas dan kualitas studi kelayakan yang rendah atau sebuah jebakan agar proyek rugi tersebut tetap berjalan," ungkapnya.
Kejanggalan lain, menurut Amin, dari sisi bisnis, operasional kereta cepat Jakarta-Bandung ini sulit untuk balik modal. Hal ini karena pembengkakan biaya pembangunan.
"Secara hitungan bisnis sangat sukar untuk bisa kembali modal," katanya.
Amin pun menyebut, situasinya mirip dengan apa yang dialami sejumlah negara yang menggunakan pendanaan dari China untuk pembangunan infrastruktur seperti Srilanka dan Pakistan.
Baca Juga: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Butuh 139 Tahun untuk Balik Modal, Faisal Basri: Yang Menanggung Rakyat
Pada 2021, ekonom senior Indef, Faisal Basri, mengatakan, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung butuh waktu hingga 139 tahun sampai dapat balik modal.
Hal ini berdasarkan simulasi sederhana yang ia lakukan untuk menghitung keuntungan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Sebelumnya, proyek garapan PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) mengalami peningkatan nilai investasi (cost overrun) dari Rp86,5 triliun menjadi Rp114,2 triliun.
Karena biaya investasi yang membengkak, pemerintah Indonesia pun harus mengeluarkan dana dari APBN 2022.
Faisal membuat beberapa simulasi terkait waktu proyek ini dapat balik modal. Skenario terburuk menunjukkan bahwa proyek kereta cepat ini baru dapat balik modal 139 tahun lagi.
“Kami ada simulasi sederhana. Kalau nilai investasi Rp114 triliun dengan kursi yang diisi 50 persen dengan jumlah trip sekitar 30 kali sehari dan harga tiket Rp250 ribu, maka kereta cepat baru balik modal 139 tahun lagi,” papar Faisal.
Menurut Faisal, simulasi ini bahkan belum menghitung biaya operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang akan menambah ongkos bagi pemerintah dan BUMN.
Lalu, skenario kedua menyebut bahwa dengan nilai investasi sama, proyek ini baru dapat balik modal 83 tahun lagi.
Skenario ini berlaku, bila ada pertambahan jumlah perjalanan per hari menjadi 35 trip, kapasitas kursi terisi 60 persen, dan harga tiket naik menjadi Rp300 ribu untuk setiap perjalanan.
Simulasi ketiga menunjukkan, kereta cepat baru dapat balik modal selama 62 tahun.
Hal ini baru dapat tercapai, jika kapasitas kursi penumpang terisi 80 persen, jumlah trip 30 kali sehari dan harga tiket Rp350 ribu.
Skenario paling optimistis menunjukkan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung baru bisa balik modal dalam waktu 33 tahun lagi.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Associated Press/KOMPAS TV