> >

Lelaki di Jepang Sewakan Dirinya untuk Tidak Lakukan Apapun, dan Laris Manis

Kompas dunia | 6 September 2022, 11:16 WIB
Shoji Morimoto memiliki apa yang sebagian orang anggap sebagai pekerjaan impian: dia dibayar untuk tidak melakukan apa-apa. (Sumber: Facebook)

TOKYO, KOMPAS.TV - Shoji Morimoto memiliki apa yang sebagian orang anggap sebagai pekerjaan impian: dia dibayar untuk tidak melakukan apa-apa.

Seperti laporan Straits Times, Selasa, (6/9/2022), warga Tokyo berusia 38 tahun ini mengenakam biaya 10.000 yen per jam untuk menemani klien dan hanya menjadi pendamping.

"Pada dasarnya, saya menyewakan diri saya sendiri. Pekerjaan saya adalah berada di mana pun klien saya menginginkan saya dan tidak melakukan apa pun secara khusus," kata Morimoto, seraya menambahkan ia telah disewa sebanyak 4.000 sesi dalam empat tahun terakhir, kira-kira paling sedikit menghasilkan 40 juta yen.

Dengan tubuh kurus dan penampilan rata-rata, Morimoto sekarang memiliki hampir seperempat juta pengikut di Twitter, tempat ia menemukan sebagian besar kliennya.

"Saya mencoba banyak hal yang menurut saya cocok, tetapi tidak ada yang lancar. Jadi saya pikir, 'Saya tidak cocok untuk melakukan apa pun, mungkin saya lebih cocok untuk tidak melakukan apa-apa.'" kata Shoji seperti dikutip dari Vice.

Baca Juga: TX Scara Robot Saat Ini Sudah Ada di 300 Toko di Jepang

Kira-kira seperempat dari pengikut Twitternya adalah pelanggan tetap, termasuk seorang yang telah mempekerjakannya 270 kali.

Pekerjaannya telah membawanya ke taman dengan seseorang yang ingin bermain jungkat-jungkit.

Dia juga pernah tersenyum berseri-seri di peron stasiun kereta dan melambai ke jendela kereta api pada orang asing yang ingin dilepas seseorang saat naik kereta api.

Tidak melakukan apapun bukan berarti Morimoto akan melakukan apapun.

Dia sudah menolak tawaran untuk memindahkan lemari es dan pergi ke Kamboja, dan tidak menerima permintaan apapun yang bersifat seksual.

Baca Juga: Jepang Protes ke Rusia Atas Latihan Militer dengan China

Shoji Morimoto memiliki apa yang sebagian orang anggap sebagai pekerjaan impian: dia dibayar untuk tidak melakukan apa-apa. (Sumber: Shoji Morimoto)

Pekan lalu, Morimoto duduk di seberang Aruna Chida, seorang analis data berusia 27 tahun yang mengenakan sari India, mengobrol ringan sambil minum teh dan kue.

Chida ingin mengenakan pakaian India di depan umum tetapi khawatir itu akan mempermalukan teman-temannya. Jadi dia berpaling ke Morimoto untuk persahabatan.

"Dengan teman-teman saya, saya merasa harus menghibur mereka, tetapi dengan tukang sewa (Morimoto) saya tidak merasa perlu untuk mengobrol," katanya.

Sebelum Morimoto menemukan panggilan sejati hidupnya untuk mendapat uang hanya dengan hadir tanpa mengerjakan apapun, dia bekerja di sebuah perusahaan penerbitan dan sering dicaci karena "tidak melakukan apa-apa".

"Saya mulai bertanya-tanya pada diri sendiri, apa yang akan terjadi jika saya memberikan kemampuan saya untuk 'tidak melakukan apa-apa' sebagai layanan kepada klien," katanya. Brilian!.

Baca Juga: Validasi Perasaan Kesepian di Masa Pandemi

Shoji Morimoto memiliki apa yang sebagian orang anggap sebagai pekerjaan impian: dia dibayar untuk tidak melakukan apa-apa. (Sumber: Times.co.uk)

Bisnis pertemanan sekarang menjadi satu-satunya sumber pendapatan Morimoto, yang dengannya dia menghidupi istri dan anaknya.

Meskipun dia menolak untuk mengungkapkan berapa banyak yang dia hasilkan, dia mengatakan dirinya dapat sekitar satu atau dua klien setiap hari. Sebelum pandemi, ada tiga atau empat klien per hari.

Saat ia menghabiskan hari Rabu tanpa melakukan apa-apa di Tokyo, Morimoto merenungkan sifat aneh pekerjaannya dan tampaknya mempertanyakan masyarakat yang menghargai produktivitas dan mencemooh ketidakbergunaan.

"Orang cenderung berpikir 'tidak melakukan apa-apa' saya itu berharga karena berguna (bagi orang lain) ... Tapi tidak apa-apa kok untuk benar-benar tidak melakukan apa-apa. Orang tidak harus berguna dengan cara tertentu," katanya.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/Straits Times/Vice


TERBARU