> >

Liz Truss Segera Jadi Perdana Menteri Baru Inggris Raya, Dilantik Ratu Elizabeth II Besok

Kompas dunia | 5 September 2022, 20:12 WIB
Liz Truss naik ke podium usai memenangi pemilihan pemimpin Partai Konservatif sekaligus memastikan jabatannya sebagai perdana menteri baru Inggris Raya di London, Senin (5/9/2022). Liz Truss akan dilantik menjadi perdana menteri oleh Ratu Elizabeth II pada Selasa (6/9/2022) besok. (Sumber: Frank Augstein/Associated Press)

LONDON, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Inggris Raya Elizabeth Truss akan segera menjadi perdana menteri baru Inggris Raya menggantikan Boris Johnson. Hal tersebut dipastikan usai Truss memenangi pemilihan pemimpin Partai Konservatif, mengalahkan Chancellor of the Exchequer Rishi Sunak, Senin (5/9/2022).

Menurut laporan The Guardian, Truss memenangkan 57,2% (81.326) suara anggota Partai Konservatif. Sedangkan Sunak mendapatkan 42,6% (60.399) suara.

Truss dijadwalkan akan dilantik Ratu Elizabeth II pada Selasa (6/9) besok. Upacara pelantikan ini akan digelar di Puri Balmoral, Skotlandia, kediaman tempat sang ratu biasa menghabiskan musim panas.

Dalam pidato kemenangannya, Truss mengelakkan wacana pemilihan umum cepat dan berjanji akan “mempersembahkan kemenangan besar bagi Partai Konservatif pada (pemilu) 2024.

Baca Juga: Partai Konservatif Inggris Pilih PM Baru Usai Boris Johnson Mundur, Mengapa Bukan Rakyat yang Pilih?

“Saya tahu bahwa keyakinan kami beresonansi dengan rakyat Inggris Raya: Keyakinan kami dalam kebebasan, dalam kemampuan mengontrol hidup sendiri, dalam pajak rendah, dalam tanggung jawab personal,” kata Truss.

Sederet Tantangan Menanti Liz Truss: Krisis Biaya Hidup hingga Perang

Euforia kemenangan Liz Truss tidak akan berlangsung lama. Pasalnya, London tengah menghadapi berbagai tantangan yang memerlukan kebijakan tepat.

Inggris Raya sedang diterpa serangkaian aksi mogok kerja karena krisis biaya hidup, masalah di Layanan Kesehatan Nasional (NHS), perang Rusia-Ukraina yang tak kunjung mereda, hingga perselisihan dengan Uni Eropa tentang penerapan Brexit di Irlandia Utara, salah satu konstituen Inggris Raya.

Warga Inggris Raya, sedang menghadapi krisis biaya hidup, diprediksi kesulitan membayar tagihan energi menjelang musim dingin.

Tentang isu tersebut, Truss berjanji akan mengumumkan kebijakan untuk mendukung rumah tangga Inggris dalam kurun sepekan usai menjabat. 

Politikus 47 tahun itu menjanjikan “rencana berani” untuk memangkas pajak dan menumbuhkan ekonomi. Ia mengaku akan “mengurus” tagihan energi yang meroket serta suplai energi dalam jangka panjang. Namun, politikus Konservatif itu belum menjelaskan rencananya secara detail.

Di lain sisi, Truss juga menyanjung Boris Johnson, pendahulunya yang digulingkan partai. 

Johnson sendiri meninggalkan Partai Konservatif dalam kondisi terpecah-belah dan vakum kepemimpinan ketika masyarakat Inggris Raya membutuhkan kepastian. Kondisi ini membuat anggota senior Partai Konservatif khawatir prospek elektoral pihaknya akan terkikis.

Baca Juga: Inggris Yakin Tentara Rusia Hadapi Krisis Moral, Disebut karena Bayaran Rendah

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : The Guardian


TERBARU