Rebut Desa di Kherson dari Rusia, Bendera Ukraina Langsung Dikibarkan di Atas Rumah Sakit
Krisis rusia ukraina | 5 September 2022, 13:56 WIBKHERSON, KOMPAS.TV - Pasukan Ukraina dilaporkan berhasil merebut Desa Vysokopillia di Kherson, Minggu (4/9/2022).
Mereka pun langsung mengibarkan bendera Ukraina di atas rumah sakit di daerah tersebut, sebagai lambang kesuksesan.
Kherson merupakan kota kunci Ukraina pertama yang direbut Rusia pada Maret lalu, setelah Presiden Rusia Vladimi Putin memerintahkan serangan pada Februari lalu.
Dikutip dari Newsweek, Wakil Kepala Dwan Kherson Oblast, Yuriy Sobolevskyi, mengumumkan di Telegram bahwa Vysokopillia telah dibebaskan dari kontrol Rusia.
Baca Juga: Seniman Australia Ini Lukis Mural Berpesan Damai, Malah Dituduh Sebar Propaganda Rusia
Kherson merupakan wilayah yang sangat penting, karena strategis dan berada di mulu Sungai Dnieper menuju Laut Hitam.
Seperti diungkapkan Kyiv Independent, pasukan Ukraina telah mengibarkan bendera Ukraina di Vysokopillia, yang berlokasi di utara Kherson, dan berbatasan dengan Dnipropetrovsk.
Rekanan di Studi Pertahanan dan Keamanan Royal United Services Institute, Samuel Ramani mengatakan di Twitter bendera dikibarkan di atap rumah sakit di desa tersebut.
“Bendera itu berada di atap rumah sakit di Vysokopillya, Kherson Oblast,” cuit Ramani.
Baca Juga: Pengkritik Putin Minta Kiriman Senjata ke Ukraina Dipercepat, Ekonomi Eropa Terancam
“Rusia telah menindak semua tampilan nasionalisme Ukraina di dalam Kherson dan dilaporkan mengibarkan bendera kemenangan Sovyet di Kherson setelah pendudukannya,” ujarnya.
Pasukan Rusia telah membuat banyak penduduk desa melarikan diri dari rumah mereka, ketika mengambilalih puluhan kota dan desa sejak invasi dimulai pada 24 Februari.
Seperti dilaporkan NPR banyak dari mereka yang melarikan diri dengan putusa asa mencari keselamatan baik dengan berjalan kaki, bersepeda dan menggunakan kursi roda.
Sobolevskyi pun mengatakan bahwa pasukan Ukraina telah berhasil mencapai beberapa tujuan di wilayah Kherson, dengan serangan balasan yang mereka lakukan.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Newsweek