Ini yang akan Terjadi jika Putin Lengser, Rusia Kolaps dan Jadi seperti Korea Utara dengan Steroid
Krisis rusia ukraina | 3 September 2022, 14:35 WIBROMA, KOMPAS.TV - Ekonom dan mantan penasihat Kremlin, Sergei Guriev mengungkapkan apa yang akan terjadi jika Presiden Rusia Vladimir Putin lengser.
Ia memperingatkan, jika hal itu terjadi, maka sistem di Rusia akan kolaps dan menjadi seperti Korea Utara dengan steroid.
Hal itu diungkapkan Guriev di Forum Ambrosetti, Italia, Jumat (2/9/2022), jelang pemakaman mantan Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev yang akan dilakukan Sabtu (3/9/2022).
Putin sendiri dipastikan tak akan menghadiri pemakaman Gorbachev yang meninggal, Selasa (30/8/2022), meski sudah memberikan penghormatannya.
Baca Juga: Pengakuan Diplomat Rusia, Barat Telah Gemborkan Anti-Rusia Sebelum Serangan ke Ukraina
Guriev mengatakan kepada CNBC, bahwa akan sulit memprediksi apa yang bakal terjadi ketika Putin akhirnya diganti sebagai presiden.
“Rezim seperti ini berganti dengan cara yang tak bisa diperkirakan,” ujarnya.
“Sangat sulit memprediksi apa pun setelah Putin. Alasannya adalah Putin membangun rezimnya dengan cara tak ada yang bisa menggantikannya,” tambah Guriev.
Menurut Guriev, Putin telah membangun rezim, yang tanpa dirinya, maka akan membuat sistem tak berfungsi.
“Semua orang di sekitarnya tak percaya satu sama lain, bahkan membenci satu sama lain, jadi jika ia pergi, sistemnya akan berubah,” tuturnya.
Ia menegaskan, siapa pun bisa menggantikan Putin, namun tak akan bertahan lama, karena sistem yang dibangun, seluruhnya berkaitan dengan dirinya.
Baca Juga: Pengawas Nuklir PBB Turun Tangan Periksa PLTN Zaporizhzhia, Hasilnya Bikin Khawatir
“Pada akhirnya sistem itu akan kolaps. Bisa berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, dan menjadi Korea Utara dengan steroid, siapa yang tahu?” ucap Guriev merujuk obat yang kerap disalahgunakan untuk meningkatkan kemampuan fisik.
“Namun, itu juga bisa menjadi situasi di mana sistem akan kolaps dan seseorang yang ingin membangun kembali ekonomi, akan meminta bantuan dari Barat,” tambahnya.
Guriev sendiri merupakan mantan penasihat Kremlin, yang memilih pergi dari Rusia ke Prancis pada 2013, setelah terjadi kekacauan politik.
Putin sendiri mengatakan Guriev dipersilakan kembali ke Rusia, dan menambahkan, kedatangannya tak akan diasosiasikan pada setiap aktivitas otoritas.
Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari
Sumber : CNBC