India Segera Produksi Vaksin Kanker Serviks dengan Harga Terjangkau
Kompas dunia | 1 September 2022, 19:17 WIBNEW DELHI, KOMPAS.TV - India bersiap mendapatkan vaksin kanker serviks pertamanya, vaksin Quadrivalent Human Papillomavirus (qHPV).
Seperti laporan Straits Times, Kamis, (1/9/2022) mengutip sumber pemerintah India, Serum Institute of India (SII), pembuat vaksin terbesar di dunia, telah mengembangkan suntikan kanker serviks pertama di negara itu yang akan segera dipasarkan, .
Vaksin qHPV CERVAVAC, seperti laporan Mint News, Kamis, (1/9/2022), menunjukkan respons antibodi kuat yang hampir 1.000 kali lebih tinggi dari baseline terhadap semua jenis HPV yang ditargetkan dan di semua kelompok dosis dan usia.
Ketika kanker dimulai di leher rahim, itu disebut kanker serviks. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat CDC, semua perempuan berisiko terkena kanker serviks, paling sering terjadi pada wanita di atas usia 30 tahun.
Infeksi jangka panjang dengan beberapa jenis human papillomavirus (HPV) adalah penyebab utama kanker serviks.
Ketika kanker serviks ditemukan lebih awal, sangat dapat diobati dan dikaitkan dengan kelangsungan hidup yang lama dan kualitas hidup yang baik.
Kanker serviks adalah kanker paling umum keempat di kalangan perempuan secara global, dengan perkiraan 604.000 kasus baru dan 342.000 kematian pada tahun 2020, menurut Organisasi Kesehatan Dunia WHO.
Baca Juga: Kabar Baik! Tahun Ini, Vaksinasi Kanker Serviks Digratiskan untuk Anak-Anak dan Perempuan
Sekitar 90 persen kasus baru dan kematian di seluruh dunia terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah pada tahun itu.
Dua jenis human papillomavirus (HPV), 16 dan 18, bertanggung jawab atas setidaknya 70 persen kanker serviks, dan Departemen Bioteknologi India mengatakan vaksin India akan bekerja pada HPV tipe 16 dan 18, serta 6 dan 11.
Merck & Co dan GSK Plc adalah pembuat utama vaksin HPV.
“Vaksin yang dikembangkan secara lokal akan membuat negara kita (India) mandiri dalam menekan kematian wanita yang disebabkan oleh kanker serviks,” kata Chief Executive SII Adar Poonawalla dalam sebuah pernyataan.
Dia mengatakan kepada wartawan bahwa vaksin itu akan dijual dalam beberapa bulan, pertama untuk pasar India dan kemudian dunia.
Vaksin tersebut mungkin akan seharga antara 200 rupee hingga 400 rupee dan SII menargetkan untuk memproduksi sekitar 200 juta dosis dalam dua tahun, seperti laporan ANI mengutip Poonawalla.
Vaksin kanker serviks akan diberikan melalui suntikan dalam dua dosis untuk anak perempuan berusia sembilan hingga 14 tahun dan dalam tiga dosis untuk mereka yang berusia antara 15 dan 26 tahun.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV/Straits Times/Mint News