Makin Ramai di Indo-Pasifik, Panglima Militer Jerman Umumkan akan Perluas Kehadiran Militer
Kompas dunia | 1 September 2022, 06:18 WIBBERLIN, KOMPAS.TV - Jerman akan memperluas kehadiran militernya di Indo-Pasifik dengan mengirim lebih banyak kapal perang dan bergabung dalam latihan dengan sekutunya karena terus mengawasi peningkatan "besar" angkatan bersenjata China, kata Panglima Angkatan Bersenjata Jerman Jenderal Eberhard Zorn di Berlin hari Rabu, (31/8/2022) seperti laporan Straits Times.
Jerman bergabung dengan negara-negara Barat lainnya dalam menunjukkan lebih banyak kekuatan di kawasan Indo-Pasifik di tengah meningkatnya kekhawatiran atas ambisi teritorial Beijing.
Tahun lalu, Berlin mengirim kapal perang pertamanya dalam hampir 20 tahun ke perairan yang disengketakan di Laut Cina Selatan, dengan risiko mengganggu mitra dagang utamanya, dan bulan ini Berlin mengirim 13 pesawat militer ke latihan bersama Pitch Black 2022 di Australia.
Jenderal Eberhard Zorn hari Rabu, (31/8/2022) mengatakan Bundeswehr atau Angkatan Bersenjata Jerman berencana mengirim pasukan untuk berpartisipasi dalam latihan di Australia tahun depan, sementara angkatan laut akan mengirim armada beberapa kapal lagi ke wilayah tersebut pada tahun 2024.
"Inilah cara kami ingin mengkonsolidasikan kehadiran kami di kawasan itu," kata Zorn dalam sebuah wawancara di kementerian pertahanan di Berlin.
Jerman secara historis lebih pemalu dalam kebijakan keamanannya daripada sekutunya karena perannya dalam dua perang dunia, memilih lebih fokus pada perdagangan dalam hubungan internasionalnya, dengan ekspansi ekonomi China yang cepat mendorong pertumbuhannya sendiri dan negara itu menjadi mitra dagang utamanya pada tahun 2016.
Tetapi mitra dalam beberapa tahun terakhir meminta Jerman untuk menunjukkan lebih banyak kepemimpinan, sesuai dengan kekuatannya sebagai ekonomi terbesar dan negara terpadat di Eropa.
Baca Juga: Pemerintah dan Oposisi Jerman Sepakati Anggaran Militer 100 Miliar Euro Tahun ini
Pada tahun 2020, Berlin menerbitkan strategi Indo-Pasifik baru dengan fokus pada penguatan aliansi dengan demokrasi di kawasan, menandai sebuah titik balik kebijakan dan postur luar negeri Jerman.
Kemudian Kanselir Jerman Olaf Scholz pada bulan Februari menjanjikan kenaikan dramatis dalam pengeluaran militer setelah serangan Rusia ke Ukraina.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV/Straits Times