Ukraina Klaim Serangan Balik ke Kherson Berhasil, Dibantah Rusia
Krisis rusia ukraina | 31 Agustus 2022, 22:50 WIBKIEV, KOMPAS.TV - Ukraina mengeklaim serangan balik ke Oblast (daerah setingkat provinsi) Kherson di front selatan negara itu “berhasil.” Hal tersebut diumumkan Wakil Kepala Dewan Regional Kherson versi Ukraina, Yuriy Sobolevskyi.
Pasukan Rusia menduduki Kherson sejak awal Maret lalu. Kherson adalah kota besar sekaligus ibu kota provinsial Ukraina pertama yang direbut Rusia dalam invasi pada 2022.
Menurut laporan The Guardian, Rabu (31/8/2022), Sobolevskyi menyebut pasukan Ukraina berhasil meluncurkan serangan balik ke distrik Kakhovka, Beryslav, dan Kherson.
Sebelumnya, Kiev mengeklaim berhasil menghancurkan sejumlah jembatan dan depot amunisi Rusia di Kherson. Pos-pos komando Rusia juga diklaim berhasil dilumpuhkan tentara Ukraina.
Baca Juga: Pertempuran Sengit di Ukraina Selatan, Gudang Amunisi Rusia Hancur
Akan tetapi, sebaliknya, Rusia mengeklaim Ukraina mengalami kekalahan besar dalam serangan balik ke Kherson. Kementerian Pertahanan Rusia menyebut pasukan Ukraina kehilangan banyak perlengkapan dan personel.
Sementara itu, di bagian lain front selatan, Moskow juga mengeklaim tiga helikopter dan empat jet tempur Ukraina berhasil dijatuhkan dua hari belakangan di sekitar Mykolaiv.
Hingga berita ini diturunkan, klaim masing-masing pihak mengenai pertempuran Kherson belum bisa diverifikasi.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Inggris Raya menyebut, berdasarkan sumber-sumber intelijen, pasukan Ukraina meningkatkan serangan artileri ke sektor-sektor sepanjang front selatan Ukraina.
Pertempuran Kherson pekan ini pun memicu spekulasi apakah serangan balik besar yang dirumorkan akan dilakukan Kiev telah dimulai. Pemerintahan Volodymyr Zelenskyy sendiri selama ini enggan membicarakan rencana serangan balik tersebut.
Kherson, kota pelabuhan dengan populasi 300.000 jiwa sebelum perang, adalah hub ekonomi yang penting. Letaknya dekat dengan Laut Hitam.
Pasukan Rusia dilaporkan berencana menggelar referendum sejak menduduki Kherson. Pasukan Moskow pun dilaporkan menekan warga setempat untuk pindah kewarganegaraan dan berhenti menggunakan mata uang Ukraina.
Baca Juga: AS Akan Kirim VAMPIRE ke Ukraina, Bakal Jadi Andalan untuk Hancurkan Drone Rusia
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV/The Guardian